GARIS MERAH

Rizqy Kurniawan
Chapter #11

Part 11

Ustadz Rohim mendapat kabar dari pak Temi pagi ini, bahwa seorang santri telah hilang.

Mengetahui hal ini, semua santri, santriwati dan pengurus pondok pesantren langsung berkumpul di mushola. Ustadz Rohim menceritakan tentang santri yang hilang semalam.

Ustadz Rohim kemudian memberikan aturan baru tentang jam istirahat.

Dia mengharuskan semua santri dan santriwatinya untuk segera masuk ke kamar masing-masing setelah waktu menunjukkan pukul 8 malam. Wajah Ustadz Rohim tampak sangat serius soal ini.


"Saya minta tolong kepada semuanya. Ini demi keselamatan kalian." ucap ustadz Rohim.


Ustadz Rohim masih menunggu wacana soal perpindahan santri-santrinya ke pondok lain. Dia sangat mengharapkan ini terlaksana, demi keselamatan santri dan santriwatinya.

Setelah ustadz Rohim selesai, semua santri, santriwati dan para pengurus pondok kembali melanjutkan aktivitas mereka.

Kali ini, terlihat sedikit di wajah mereka rasa cemas dan khawatir akan keadaan saat ini. Mereka takut akan menjadi korban hilang selanjutnya.


2 jam berlalu. Malik, Kemal dan Sandi sedang berada di halaman pondok. Mereka duduk di sebuah kursi panjang sembari termenung.


"Kalo semisal gue yang jadi korban hilang selanjutnya, gimana ya... Jadi takut gue." ucap Kemal.


"Gue juga takut. Lu kita lu doang... Eh, gimana kalo mulai sekarang kita bertiga bareng-bareng terus. Jangan ada yang pergi sendiri." Malik memberi saran.


"Nggak bisa, kalo gue mau kekamar mandi gimana? Mau ikut lo?" Sandi tidak setuju dengan saran Malik.


"Bukan gitu, maksud gue kalo kita lagi ada kegiatan, itu kita bareng-bareng. Biar aman." ucap Malik, menjelaskan dengan lebih detail maksud perkataannya.


Mereka kemudian bersiap membersihkan halaman belakang pondok.

Ketika berjalan menuju area belakang, Mona dan Dina memanggil Malik. Malik menghampiri mereka

Mereka mengobrol tanpa melewati batas santri dan santriwati.

Kemal dan Sandi ikut mengobrol.


Mereka membahas soal bayangan hitam. Dina mengajak Mona, Malik, Sandi dan Kemal untuk mencari bayangan hitam itu di sekitar pondok malam ini.

Dina berencana untuk membuat bayangan hitam itu pergi dari pondok pesantren dan tidak menganggu santri maupun santriwati disini lagi.

Lihat selengkapnya