Aku tidak datang dengan Mike pagi ini, karena dikantorku sedang ada acara, iya hari ini bertepatan dengan ulang tahun ke 36 tahun kantorku, hari ini ada banyak kegiatan yang diadakan, salah satunya jalan sehat yang diadakan di gelora bung karno, dan Aku ditunjuk Mike penjadi panitia.
Kesal memang, tapi mau bagaimana lagi, meski kami dekat, Mike tetap atasanku, Aku juga harus menghormati keputusannya. Meski begitu tetap saja Aku menggerutu kesal pada Mike karena menunjukku tanpa meminta persetujuanku, katanya supaya Aku bisa mengenal dan lebih dekat dengan karyawan lainnya selain divisiku.
Aku duduk mengampar di pinggir lapangan, Aku menghela nafas berkali - kali sambil mengusap keringatku yang terus mengalir didahiku. Menyiapkan semua properti melelahkan sekali.
"Cape ya?".
Aku menoleh kearah suara itu berasal, Mike. Ia menggunakan kaos putih polos dengan celana panjang berbahan parasut, benat benar terlihat sporty dan gagah.
"Ini minum dulu". Katanya lagi sambil menyodorkanku sebotol air mineral dingin.
Aku mengambilnya. "Makasih".
"Masih marah?". Tanyanya yang kini sudah duduk disampingku.
"Menurut kamu aja deh, capek tahu".
"Maafin Aku ya, janji deh engga lagi lagi Aku minta kamu jadi panitia". Kata Mike sambil menatapku."Lagian semua udah pernah jadi panitia Dania, hitung - hitung ini jatah kamu".
"Kamu bilang apa tadi?".
"Maaf?"
"Bukan yang itu".
"Panitia?".
"Bukan, kamu bilang Aku. Tadi kamu bilang Aku bukan Saya”. Kataku sambil menatap Mike. “Aku suka deh dengernya, coba ulangin".
"Aku?". Tanya Mike sambil mendekatkan wajahnya dengan wajahku. "Aku Aku Aku Aku Aku Aku Aku".
"Mike ih". Aku mendorong bahunya agar menjauh dariku.
Mike tertawa.
"Aku duduk disini aja ya, engga ikut muter". Rengekku pada Mike, karena Rasanya seluruh tenagaku sudah habis, mana mungkin Aku sanggup untuk mengitari lapangan lagi, benar – benar tidak mungkin, membayangkannya saja, Aku sudah sesak nafas.
"Muter dong". Mike menarik tanganku. "Rame rame biar seru, Dania".
"... Hayo Dania, kita jalan pelan pelan aja". Pintanya dengan mimik wajah innocentnya.
Aku menoleh kesekeliling, semua sudah siap untuk mengikuti lomba jalan sehat dengan berdiri dibelakang garis start. Sejak awal Aku tidak ingin ikut lomba apapun yang membuatku capek, tapi tawaran Mike benar - benar tidak bisa Aku tolak
Aku bangkit dari dudukku dengan berdiri dibantu Mike. "Pelan pelan ya, janji?". Aku menyodorkan jari kelingkingku padanya.