Gas Air Mata di Stadion Kancaliga

Zahra Calistta
Chapter #2

Rintihan Kecil

Bab 2


"Tolong tolong tolong saya!"


"Tolong! Mata saya sakit sekali."


Adit mendengar suara seorang anak meminta tolong, dia menoleh ke kanan dan ke kiri mencari di mana asal suara.


Dan ketika dia melihat tubuh kecil itu membungkuk Adit langsung menghampirinya.


Adik menggendong anak laki-laki kecil itu menuju ke tribun yang lebih tinggi.


Anak itu terus saja merintih.


Orang masih juga berlarian. Teriakan-teriakan masih terdengar. Ketakutan demi ketakutan masih juga berjajar.


Adit memeluk anak kecil itu kemudian menutup wajahnya dengan jaket yang tadinya Adit gunakan untuk menutup wajah Adit. Adit melakukan itu agar mata anak kecil tadi terlindung dari pedihnya terkena gas air mata


"Namamu siapa?" Dalam kepanikan Adit masih sempat menanyakan nama anak kecil tersebut.


"Pradipta, Om." Anak itu menjawab dengan tubuh yang terkulai lemah dan mata yang masih sedikit tertutup.


"Kamu tunggu di sini sebentar ya kamu pegangan pada besi ini, jangan kemana-mana!" Adit berbicara kepada anak kecil itu dan anak kecil itu hanya bisa mengangguk pasrah.


"Beneran ya jangan kemana-mana kalau kamu turun ke bawah maka kamu pasti akan tergeser oleh orang-orang yang sedang berlarian itu!"

Untuk kesekian kalinya Adit berbicara dan anak kecil bernama Pradipta itu menganggukkan kepalanya.


Adit turun dia mencari botol air mineral yang masih berisi air.


"Alhamdulillah ini masih ada airnya." Adit berbicara sendiri dia kemudian berusaha berlari menuju ke tempat di mana Pradipta menunggunya.


Adit merasa perlu mengusap mata Pradipta dengan air yang ada di botol air mineral itu karena jika tidak maka anak laki-laki kecil tersebut pasti akan kesakitan.

Sementara Adit yang sudah dewasa masih merasakan ngilu dan perih juga pedih di matanya, apalagi anak kecil?


"Pradipta." Adit mendekati Pradipta yang membungkukkan badannya lalu memeluk besi yang ada di depannya sambil jaket itu tetap menutupi kepalanya.


"Tolonggggg. ."


Lihat selengkapnya