Gasing Bambu

bomo wicaksono
Chapter #29

Bab 28. Jack Menyerang Lagi

"Arya ternyata tangguh juga. Tidak sia-sia dia menjadi pelatih pencak silat di sekolah," gumam Aldi di belakang Jack.

"Tapi tidak ada yang boleh memiliki Andini, kecuali aku. Aku akan membuat perhitungan lagi dengan Arya," lanjut Aldi dengan nada geram.

Seandainya aku tidak bisa memiliki Andini secara baik-baik, aku akan merebut paksa, terbesit angan jahat di benak Aldi.

"Anak itu bernama Arya? Aku tidak takut. Hari ini akan aku tuntaskan dendamku padanya," kata Jack dengan nada geram.

"Dendam? Ada masalah apa Arya denganmu, Jack?" Aldi merasa heran kenapa Arya bisa berurusan dengan Jack.

"Bisa, Al. Masalah lama, masalah anak muda," jawab Jack tidak berterus terang tentang masalahnya. Dia merasa gengsinya turun jika Aldi tahu dia pernah kalah bertarung melawan Arya. Sejenak kemudian Jack memacu sepeda motor diikuti oleh temannya.

"Kau mau ikut, Al?" tanya Jack.

"Kemana?"

"Aku akan menghadang Arya. Akan kuselesaikan dendamku padanya!"

"Nggak usah, Jack! Aku mau pulang saja."

"Oke." Jack menghentikan motornya. Dia turun turun dari motor kemudian menghampiri temannya yang berhenti dibelakang.

"Ayo, Plo. Ikut aku!" ajak Jack sambil naik dibelakang Koplo, "kita tunggu mereka di dekat stadion!"

Mereka berpisah. Koplo membelokkan sepeda motornya menuju stadion.

***

Sementara itu Dewi dan Andini bersiap-siap untuk pulang. Arya segera mengembalikan gasing bambu yang masih berada di tangannya pada Andini.

"Andini, simpan lagi gasing bambu ini," kata Arya.

"Dan kamu ... akan mencariku lagi seperti waktu lalu?" Andini menerima gasing bambunya sambil tersenyum.

"Tidak!" jawab Arya dengan nada datar.

"Kenapa?" Andini terkejut sekaligus penasaran mendengar jawaban itu.

"Karena ... karena kamu bukan Putri lagi! Kamu Andini. Aku tidak akan mengulangi kesalahanku dulu."

"Kesalahan? Kesalahan apa, Kak Arya?" Andini semakin penasaran.

"Tidak menanyakan alamat rumahmu," jawab Arya. Kali ini Andini menahan tawa mendengar jawaban Arya.

"Kalau begitu sekarang ditanyakan." Sejenak Arya terdiam.

"Tidak sekarang," katanya kemudian.

"Kenapa ...?"

Lihat selengkapnya