Gasing Bambu

bomo wicaksono
Chapter #30

Bab 29. Tenaga Dalam

Jack terlihat masih menenteng senjata ruyungnya. Dia kemudian berjalan menghampiri Arya dan bersiap menyerangnya. Sementara Anton, Yuda dan Baskoro tetap waspada dan memberi kesempatan pada Jack untuk menyelesaikan masalahnya.

"Tahan dulu, Jack," kata Arya. Sekarang dia sudah dapat mengendalikan emosinya. Arya mencoba menenangkan Jack.

"Di antara kita sebenarnya tidak ada masalah apa pun. Hanya kesalahpahaman saja. Kejadian di Alun-alun Utara waktu itu aku anggap sudah selesai. Dan aku berharap kamu pun demikian, Jack," kata Arya mencoba memberi penjelasan.

"Ah ... sudah. Diam kau! Kau menyebabkan aku di tangkap petugas keamanan Sekaten," jawab Jack.

"Itu kan salahmu sendiri. Kau yang menabrakku. Kau juga yang menyerangku duluan. Harusnya kau lari saja agar tidak tertangkap."

"Diaamm ...!" Jack tidak bisa menerima penjelasan Arya dan tetap ingin menuntut balas. Arya memperingatkan Jack sekali lagi bahwa masalah ini sudah selesai dan tidak ada urusan lagi diantara mereka berdua. Arya berusaha mengendalikan emosinya dan menatap tajam mata Jack. Dia merasakan getaran dendam yang begitu besar dalam diri Jack.

"Masalah kita sudah selesai! Dan kau keliru jika menuntut balas padaku," kata Arya. Dia diam sejenak sambil menatap tajam pada Jack. Kemudian Arya berbalik arah dan berjalan meninggalkan Jack. 

"Kurang ajar ...! Jangan pergi kau!" teriak Jack melampiaskan kekesalannya.

Jack bergerak maju menyerang Arya dengan mengayunkan ruyungnya. Jack akan menyerang Arya dari arah belakang. Arya merasa adanya getaran dari belakang tubuhnya. Dia menyadari akan hal itu dan bersiap menyambut serangan Jack.

Apa boleh buat. Akan kuberi dia sedikit pelajaran, kata Arya dalam hati sambil menunggu kedatangan Jack.

Jack semakin dekat dan masuk dalam jarak jangkauan serangan balasan Arya. Jack mengangkat tangannya sedikit dengan ditarik ke belakang dan bersiap mengayunkan ruyungnya. Sepersekian detik kesempatan ini sungguh berarti bagi Arya tetapi berakibat fatal bagi Jack. Sebagai petarung jalanan Jack tidak pernah memperhitungkan hal-hal sekecil ini. Sedangkan Arya benar-benar matang dengan ilmu bela dirinya berkat didikan dari kakeknya. Secepat kilat kesempatan itu digunakan Arya untuk mengayunkan kakinya ke belakang.

Duuaakkk ...! 

Tendangan belakang Arya tepat mengenai dada Jack saat tangan kanannya masih berada di atas untuk mengayunkan ruyungnya. Tendangan separuh tenaga yang dilontarkan Arya membuat Jack terdorong ke belakang. 

"Awas, kau. Akan aku balas! Aku tidak akan memaafkanmu!" kata Jack sambil menahan rasa sakit di dadanya.

"Aku sudah memperingatkanmu, Jack. Masalah kita sudah selesai!" Arya kembali mengingatkan Jack.

Tetapi Jack semakin emosi. Dia mengayun-ayunkan ruyungnya dan menyerang Arya kembali. Entah belajar dari siapa permainan ruyung Jack terlihat teratur dan terarah. Hal ini mengejutkan Arya dan sedikit merepotkannya.

Duuaakkk ...! Duukkk ...!

Arya menangkis serangan Jack dengan tangan kosong. Ayunan ruyung Jack berkelebat ke kanan dan ke kiri. Gerakannya berirama dan bertenaga. Terlihat bahwa Jack benar-benar menguasai permainan senjata ruyung itu. 

Sepertinya kemampuan Jack sudah berbeda. Dia banyak kemajuannya tidak seperti dua tahun yang lalu. Kini Arya bertemu dengan lawan yang tangguh. Dia berusaha menangkis dan menghindari serangan Jack. Tapi berkali-kali tangan, lengan dan punggung Arya terkena pukulan ruyung Jack. Dan rasa sakit itu mulai menjalar disekujur tubuhnya.

Jack memang keras kepala. Dia tidak bisa diajak kompromi. Aku juga tidak bisa kalau hanya bertahan saja. Jangan salahkan aku, Jack, jika aku harus membalasmu! kata Arya dalam hati.

Lihat selengkapnya