Gasing Bambu

bomo wicaksono
Chapter #31

Bab 30. Ruyung Goprak

Sementara perkelahian sengit masih terjadi antara Arya dengan Jack. Jack benar-benar anak genk sejati dan petarung jalanan. Bernyali besar dan nekat. Meskipun dia berkali-kali dibuat jatuh oleh Arya tetap tidak menyurutkan tekadnya untuk membalas dendam. Semangat jiwa mudanya seperti Arya. Tapi sayang Jack memilih jalan hidup yang salah.

Srreett ... Srreett ...!

Sabetan belati Jack mengenai lengan kiri Arya.

Ahh ... rupanya dia benar-benar ingin mencelakaiku. Dendamnya begitu besar. Bagaimana ini? Aku harus bisa menjatuhkan Jack, sebelum dia berbuat nekat lebih jauh, kata Arya dalam hati.

Melihat Arya terluka Jack semakin bernafsu menyerangnya. Emosinya semakin tinggi.

Aku harus mengakhiri perkelahian ini, Arya memainkan ruyungnya.

Ruyung itu berkelebat ke kanan dan ke kiri dengan teratur dan bertenaga. Ayunan ruyung itu mengeluarkan bunyi angin yang menderu. Jack kaget juga dengan permainan ruyung Arya.

Dia memainkan ruyung seperti Goprak. Sejak dulu tidak ada yang sanggup menandingi jurus ruyung Goprak. Bahkan seorang dari genk lawan yang coba menantang Goprak akhirnya bertekuk lutut juga, kata Jack dalam hati sambil memperhatikan permainan ruyung Arya.

Tapi dia bukan Goprak. Aku harus bisa membalaskan dendamku, Jack mengepalkan kedua tangannya.

"Jack, aku peringatkan sekali lagi. Kita hentikan perkelahian ini atau aku yang akan menghentikanmu!" ancam Arya setelah menghentikan permainan ruyungnya.

"Hahh ... jangan banyak omong!" Jack segera mengayunkan belatinya ke samping ke arah leher Arya. Arya menangkis dengan merentangkan ruyungnya. Kedua senjata saling beradu.

Trraang ...! 

Terlihat percikan api. Pertanda dua benda itu saling berbenturan dengan sangat kuat. Arya kemudian memutar ruyungnya. Akibatnya belati Jack terlilit kuat pada rantai ruyung Arya. Sejurus kemudian dengan sekuat tenaga Arya menarik ruyungnya. Jack yang masih memegang belatinya ikut tertarik ke depan ke arah Arya. Tanpa diduga oleh Jack, Arya melancarkan tendangan depannya tepat mengenai dada Jack. Jack terpental ke belakang jatuh bergulung-gulung di tanah. 

Sementara itu belatinya terlepas dan jatuh di depan Arya berdiri. Arya memungutnya dan berjalan mendekati Jack yang masih terduduk di tanah sambil menahan rasa sakit di dadanya.

"Mengapa kamu begitu dendam padaku?" tanya Arya.

Jack hanya bisa diam menahan amarah. Lagi-lagi dia dikalahkan oleh Arya. Selama menjadi anak genk, hanya Arya yang selalu dapat mengalahkannya berulang kali.

"Usia kita mungkin hampir sama. Jiwa dan semangat kita pun sama. Sama-sama kuat! Sama-sama bergejolak! Tapi kamu memilih jalan yang salah. Kamu habiskan waktu dan tenagamu di jalanan, sia-sia jadinya. Bukannya menjalin persahabatan malah kamu menebar permusuhan dan rasa ketakutan pada sesama. Kembalilah kamu, Jack! Belajar dan pergunakan waktumu untuk hal-hal yang berguna untuk dirimu kelak dan untuk sesamamu," lanjut Arya.

"Kau ...! Jangan ceramahi aku. Aku sudah bersumpah janji akan setia pada Genk Butterfly, apapun yang akan terjadi!" kata Jack.

"Masih ada kesempatan bagimu, Jack! Kembalilah! Di antara kita sebenarnya tidak ada masalah. Dan aku tidak bermaksud mengalahkanmu."

"Tidak ...! Kau memang tangguh. Kau bukan tandinganku! Hari ini aku kalah tapi tunggu pertemuan kita lagi. Kau akan bertemu dengan lawan yang tangguh," kata Jack.

"Tidak, Jack. Kita sudahi saja pertikaian kita ini. Jangan jadikan luka permusuhan ini semakin dalam. Aku tidak mau menjadi musuh abadi bagimu dan juga musuh bagi Genk Butterfly. Kamu masih punya masa depan. Raih dan kejar cita-cita serta keinginanmu, Jack. Buat orang tuamu bangga. Keluar dan tinggalkan Genk Butterfly. Masih banyak kelompok anak muda yang bermanfaat bagimu." Arya mencoba menasihati Jack meskipun dia tahu nasihat itu tidak akan berguna.

"Tidak! Kau tunggu saja! Akan kupertemukan kau dengan lawan yang seimbang. Bersiaplah, menang atau kalah, nasibmu akan ditentukan di jalanan!" kata Jack sambil berdiri dan berjalan meninggalkan Arya.

Rupanya Jack tidak pernah menyerah. Aku berharap setelah ini dia bisa membawaku pada pemimpin mereka.

"Ayo, Plo! Kita ke tempat Goprak, dia akan dapat lawan yang seimbang," ajak Jack.

"Tunggu, Jack!" teriak Arya. Langkah Jack pun terhenti tanpa membalikkan badannya.

Lihat selengkapnya