Seni Mencintai
Dalam tiap hati manusia,
ada otot-otot ketegaran
Yang harus dilatih setiap hari
untuk mencintai
Cinta bukan untuk coba-coba
Cinta bukan untuk pemula
Para Bijaksana menguasai ilmu cinta
Supaya bisa memainkan seninya
***
Hari itu Rabu pagi. Sesuatu yang berbeda--benar-benar berbeda--tengah berlangsung di pekarangan kompleks kos-kosan Bu Haji Samsudin. Ada wajah baru muncul di situ. Seorang tamu, gadis berambut sebahu, mengenakan push up bra bersalut kaos putih ketat, bercelana denim hitam bootcut, sepatu sneakers biru gelap dengan tiga strip putih. Kira-kira pukul enam lewat sedikit ia datang menenteng tiga porsi bubur ayam. Ternyata dia adalah teman baru Baruna, mahasiswi Fakultas MIPA. Mereka beberapa kali bertemu di gelanggang olah raga kampus dan akhir-akhir ini menjadi akrab. Gelanggang olahraga adalah salah satu tempat bertemunya mahasiswa dari berbagai fakultas.
Hari sebelumnya, Baruna sore-sore main ke kos gadis itu membawakan sekantong jeruk. Baruna sempat bercerita ia kos bertiga dan teman barunya itu pagi ini datang membawakan sarapan sebagai kunjungan balasan. Sayangnya, seperti biasa, Yoan sudah datang tiga puluh menit sebelumnya. Ketiga pemuda itu sudah lebih dulu memulai sarapan.
Biasanya Yoan ramah pada orang yang baru dikenal. Tapi kali ini, tamu ini datang tanpa pemberitahuan. Dia bagaikan penyusup yang tiba-tiba datang membawa makanan terlarang tepat di pusat kekuasaan 'Kanjeng Ratu' Yoan Hapsari. Dan jika terlanjur tidak suka, gadis ini kadang kala sulit untuk berpura-pura ramah.
"Bubur ayam itu cemilan, cocoknya untuk makan malam," kata Yoan. "Kalorinya terlalu sedikit untuk sarapan cowok."
Rafa dan Ares saling berpandangan. Mereka segera putar otak.
"Bahaya ini," kata Ares pelan.
"Bisa terjadi Perang Bubat, " bisik Rafa.
Sekilas info, Perang Bubat adalah perang antara Kerajaan Majapahit dengan Kerajaan Sunda. Rencananya Raja Majapahit akan menikahi Putri Raja Sunda. Sayangnya Patih Majapahit menafsirkan pernikahan ini sebagai tanda bahwa Sunda takluk kepada Majapahit. Raja Sunda menolak, terjadilah pertempuran. Akhir cerita, Prabu Hayam Wuruk Raja Majapahit menangis meratapi calon pengantinnya Putri Dyah Pitaloka Citraresmi yang bunuh diri karena ayah dan seluruh rombongan Kerajaan Sunda tewas.
"Iya sih, kurang kenyang ya kalau cuma sarapan bubur," kata Si Gadis Tamu berusaha menetralkan suasana, dengan mengakui kekurangan dari makanan yang dia bawa
"Ares sering mules kalau makan bubur," kata Yoan menambahkan.
Ares tersenyum, dibuat-buat sehingga lebih mirip menyeringai. Sejak saat itu, supaya Yoan tidak dianggap pembohong, Ares tidak sarapan bubur lagi seumur hidupnya.
"Kerupuk banyak mengandung lemak jenuh," kata Yoan lagi. "Ngga bagus untuk kesehatan."
Ares mengumpulkan tiga kantong plastik berisi kerupuk dari atas meja. Memasukkannya ke tas kresek bersama satu porsi bubur yang seharusnya menjadi jatah dirinya.
"Jimmy, mau bubur ngga?" kata Ares kepada tetangga kos yang baru saja keluar kamar untuk menjemur handuk. Yang ditanya menjawab mau, tapi agak bingung karena kerupuknya banyak sekali, ada tiga kantong. Tapi Ares mendesaknya supaya segera menerima dan masuk ke kamarnya kembali.
Sang Tamu mulai membela diri.
"Memang kesehatan itu perlu, tapi ngga apa-apalah sekali-sekali," katanya. "Manusia kan juga punya cita rasa, dan perlu variasi dalam menu. Bosan kan kalau terus-terusan makan yang tawar-tawar."
Namun Yoan sudah menginvestasikan banyak waktu dan tenaga, untuk membuat teman-temannya ini menyukai makanan sehat dengan rasa yang alami, tanpa penyedap rasa. Sebisa mungkin, makanan yang dia bawa itu selalu dikukus, bukan digoreng. Kalaupun mereka boleh sekali-sekali makan apa saja, Yoanlah yang berhak membawakannya untuk mereka, bukan cewek penyusup berkaos ketat yang tahu-tahu datang seperti pahlawan. Yoan merasa ia selama ini dianggap telah menyiksa mereka, dan mereka perlu diberi kelegaan dengan makan bubur beserta kerupuknya.
Menurut buku pengantar strategi bisnis yang pernah ia baca, prinsip wirausaha yang nomor satu adalah "Protect Your Investments." Kerja keras yang sudah kita bangun harus dijaga ketat, jangan sampai dirongrong oleh pihak yang ingin ikut-ikutan mencari keuntungan. Kebiasaan sarapan sehat setiap hari jangan sampai ternodai. Pepatah bilang sekali layar terkembang, surut kita berpantang. Maju terus pantang mundur. Jangan sampai muncul kebiasaan baru, pagi-pagi makan bubur.
Yoan pun berpanas hati melihat sebagian makanan yang ia bawa disisihkan untuk makan siang. Memang setelah selesai makan bubur, Rafa dan Baruna yang masih lapar, melanjutkan menyantap sebagian makanan dari Yoan, tapi tidak sampai habis semuanya. Hal seperti ini belum pernah terjadi. Belum pernah makanan yang ia bawa, dibiarkan tersisa.