Pemandangan sepi perpustakaan kota sudah biasa dinikmati oleh Aly. entah sudah berapa ratus atau ribu jam dia habiskan di tempat itu. Tidak, Aly bukan penjaga perpustakaan, dia hanya gadis berusia tujuh belas tahun yang bekerja sebagai pengganti para orang kaya yang ingin menghindari hukuman sukarelawan.
Gadis yang jika dilihat dari sudut manapun tetap cantik itu memiliki kecantikan yang jarang dilihat oleh orang biasa. rambut hitam yang bergelombang di bagian bawah, wajah kecil dengan mata bulat dan bibir merahnya ditambah di musim salju yang dingin pipinya mudah memerah membuat Aly pantas disebut sebagai boneka yang cantik.
"Miss Alessia ada telepon dari Miss Liana, saya akan menyambungkannya ke telepon anda."
"Terima kasih sir."
Aly mengangkat telepon yang berdering itu, dari seberang suara dia mendengar suara dari Liana Mallory. Liana bukan saudara kandungnya tetapi sejak tiga tahun yang lalu Alessia menggunakan nama keluarga Liana. Alessia yang diusir dari keluarganya ikut tinggal di panti asuhan yang dikelola oleh keluarga Liana. Sebagai informasi, Liana tahun ini berusia 38 tahun dan memang tidak memutuskan untuk berkeluarga. perempuan itu memiliki harga diri yang tinggi untuk tidak mudah takluk pada pria, setidaknya itu yang selalu dibicarakan Liana kepada Aly.
"Aly, kau ada dimana? apa kau masih di perpustakaan? apa kau tidak bisa kembali lebih cepat? kondisi Allen memburuk, aku atau kamu harus segera menghubungi Mr. Malvis."
Rantaian kata itu sudah cukup membuat Aly sadar bahwa biaya pengobatan Allen kembali meningkat. Allen adalah anak di panti asuhan yang empat tahun lebih muda dari Alessia. anak laki-laki yang sebenarnya dititipkan oleh keluarganya namun sudah sejak satu tahun terakhir tidak ada sokongan biaya maupun kunjungan dari keluarga anak tersebut. Di sisi lain satu bulan yang lalu Allen menjadi korban tabrak lari dari salah satu anak orang kaya di kota ini. kompensasi yang hanya turun jika Aly ataupun Liana menghubungi mereka.
"Baik miss, saya yang akan ke tempat Mr Malvis setelah jam kerja saya selesai."
Rian Malvis, adalah calon menantu dari keluarga yang terkenal. Kasus tabrak lari yang berhasil ditutup hanya dengan pekerjaan sukarelawan tersebut menjadi tanggung jawab Rian Malvis karena ulah tunangannya yang mengemudi sambil mabuk mabukan. Pria itu mengurus semua permasalahan yang diakibatkan oleh tunangannya termasuk saat tunangannya menolak untuk bekerja sebagai sukarelawan di perpustakaan.
Alessia sedikit bersyukur karena pihak mereka mau bertanggung jawab meski terlambat. Mereka membiayai rumah sakit Allen, biaya panti asuhan selama tiga bulan, dan mempekerjakan Alessia di perpustakaan dengan gaji yang baik. Namun sikap mereka yang memberi hanya saat ditagih membuat Alessia sedikit kesal. Tinggal tiga puluh menit lagi hingga perpustakaan tutup dan tidak ada pengunjung membuat Alessia dapat segera bersiap untuk ke tempat Rian Malvis.
Perpustakaan di pinggir kota yang sepi hanya buka hingga petang bukan 24 jam seperti di pusat kota, Alessia segera menuju ke jalan untuk mencari taksi. jarak perpustakaan dengan mansion keluarga Mavis tidak terlalu jauh tapi hanya bisa diakses dengan taksi harus membuat Alessia merelakan beberapa lembar uangnya.
"Aku berharap aku bisa menagih uang taksi ini."
Sebuah mobil hitam berhenti di depan Alessia, akhir-akhir ini biaya untuk menggunakan taksi panggilan lebih murah dibandingkan taksi pada umumnya membuat Alessia memilih menaiki taksi yang dikemudikan oleh orang yang mungkin menjadikan pekerjaan itu sebagai sambilan, tentu saja setelah Alessia melihat mobil yang menjemputnya terlalu mewah jika digunakan sebagai taksi.
Di dalam taksi Alessia hanya memainkan ponselnya sembari melihat beberapa artikel seni. Alessia adalah gadis yang tidak bisa diremehkan, meskipun sekarang terlihat seperti perempuan miskin dengan pekerjaan serabutan dia adalah lulusan terbaik dari universitas seni terbaik di dunia di usianya yang 14 tahun. Tetapi aksi kabur dan diusir dari rumah membuat ayahnya memblokir seluruh akses Alessia kepada dunia seni. Saat ini dia hanya bisa menikmati karya seni dari ponsel keluaran tiga tahun lalu hadiah kelulusan universitasnya dari orang tuanya.
Tanpa disadari Alessia mobil yang membawanya telah berhenti, Alessia tidak terlalu menyukai mansion Rian Malvis karena mansion milik pria itu berada di tengah bukit ditambah hari yang mulai gelap membuat seakan mansion itu sangat cocok untuk lokasi pembunuhan.