Berdasarkan saran dokter, Alessia harus berada dalam pengawasan satu bulan setelah sadar. Dan sudah satu bulan semenjak dirinya sadar saat ini Alessia akan kembali ke tempat yang dirinya sebut sebagai rumah.
Alessia beranggapan bahwa rumah dari keluarga Gedith akan menjadi sangat mewah karena suaminya merupakan orang yang sangat kaya tetapi melihat rumah sederhana berwarna putih membuat Alessi berubah pikiran. Di dalam cerita yang diingat oleh Alessia dirinya tahu bahwa suaminya itu memiliki banyak sekali kekayaan termasuk rumah, dan rumah ini adalah rumah yang paling disukai oleh Alessia karena berada di pinggir kota tanpa hiruk pikuk kota. Alessia juga tahu bahwa suaminya itu juga memiliki rumah mewah yang dihuni oleh suaminya, anak-anaknya bahkan laki-laki itu juga membawa perempuan lain ke rumah mewah itu.
"Bukankah itu terlihat seperti aku selingkuhan yang dia sembunyikan."
Alessia tidak memahami keseluruhan cerita karena bagaimanapun juga Alessia Gedith tidak memberitahunya mengenai kehidupannya di dunia ini melalui mimpi seperti kisah-kisah lain. Alessia yang sedikit kurang kerjaan mengelilingi rumah itu sambil menunggu para pelayan membereskan barang-barangnya.
"Ma? are u okay?"
Pertanyaan yang lagi-lagi ditanyakan oleh putranya kepada Alessia. Jika tidak salah ingat nama dari anak imut itu adalah Aldreano. Kekhawatiran berlebihan kepada perempuan yang selalu mengabaikannya memang benar bahwa anak imut ini benar-benar baik, dasar Alessia bagaimana wanita ini bisa menyakiti anak semenggemaskan Aldreano.
"Em, mama baik Aldreano. ngomong-ngomong karena mama lupa, bisa Aldreano bawa mama ke kamar mama?"
Anak laki-laki itu menatap Alessia membeku.
"Apa ada yang salah di wajah mama Aldreano?"
Anak itu menggeleng cepat dan berjalan cepat menuju ruangan yang berada di paling belakang rumah, di lantai 2.
"Terimakasih sayang, sekarang karena mama sudah tahu kamar mama, bisa Aldreano tunjukkan kamar Aldreano?"
Lagi-lagi anak itu membeku di tempatnya, bahkan Alessia sempat melihat bahwa anak itu sempat bergetar saat Alessia memanggil nama anak itu. Apa trauma anak itu kambuh karena Alessia memanggil nama anak itu?
"Sa- Aldreano bisa beri tahu mama kenapa Aldreano diam saat mama memanggilmu? apa kamu tidak suka ketika mama memanggilmu?"
Anak itu kembali menggeleng cepat, merah ujung dress yang dipakai Alessia dan kembali dengan cepat melepaskan genggamannya.
"Rean suka,..."
"Rean suka saat mama memanggil nama Rean, Rean hanya terkejut. Ini kali pertama nama Rean dipanggil mama."
'ah!'
Alessia merutuki Alessia,bukan dirinya melainkan tubuhnya. bagaimana perempuan ini membesarkan anaknya selama delapan tahun tanpa memanggil nama anaknya. Sekarang Alessia yang bingung menghadapi situasi ini.
"Hm, kalau begitu mulai sekarang mama akan sering memanggil nama Aldrean, tapi namanya memang lumayan panjang ya..."