Di tempat lain.
Bugh~
"Tolong berhenti kak, sudah."
Seorang anak laki-laki pendiam dan dengan kacamata yang kini sudah pecah dan wajah penuh dengan darah dan memar itu memohon kepada pria di hadapannya.
"Kau gila."
Orion Travy Gedith, pria yang menghajar adik kelasnya. Bukan hal baru siswa kelas tiga SMP itu berkelahi. Dia dan teman-temannya sudah sangat sering bertengkar hingga membuat para korbannya harus mengeluarkan asuransi terbaik mereka. Hanya saja korbannya kali ini sedikit berbeda.
"Orion apa yang kau lakukan. Astaga Lucas apa kau tidak apa-apa?"
Seorang perempuan paruh baya yang dikenal Orion sebagai guru konseling datang bersama dengan dokter sekolah.
"Orion kali ini sudah keterlaluan, panggil kedua orang tuamu atau kamu saya rekomendasikan untuk keluar dari sekolah."
"Biar nanti papa yang dateng."
"Ibu bilang keduanya."
"Terserah ibu."
.
.
.
"Pa, kak Rion bikin ulah lagi. Papa sama mama disuruh datang."
"Papa akan kesana besok."
"Papa dan mama, mereka minta kedua orang tua yang datang."
"Baik Deon, terima kasih."
Tentu saja yang menyampaikan bukan Orion, jelas sulung kembar tiga itu tidak akan pernah menyampaikan perintah gurunya. Elleon sudah cukup lelah dengan pekerjaannya namun kemarin urusan dengan William yang menampar putri temannya belum selesai dan sekarang Orion juga membuat masalah.
Tok...tok....
"Pak dari lobby ada pesan bahwa ada tamu untuk bapak, nyonya Alessia mencari bapak."
"Suruh ke sini."
Setelah menunggu beberapa saat, Alessia yang membiarkan rambutnya terurai dan menggunakan dress formal berwarna putih terlihat cantik datang masuk ke ruangan Elleon. Elleon berpikir dimana masalah keluarganya mulai menjadi runyam? mulai dari mana hubungan Elleon dengan Alessia menjadi aneh? dan apa yang membuat perempuan itu pernah berperilaku kejam kepada anak-anak mereka?
"Emmm, El, Rean mengirim pesan bahwa Orion membuat masalah di sekolah. Rean bilang itu karenanya.Dia meminta kita tidak memarahi Orion"
Astaga. Sekarang si bungsu ikut membuat masalah.
.