Gedith Woman

Anglint
Chapter #11

Ch 11: Yang Tersembunyi

Meja makan di rumah Alessia hanya memiliki lima kursi. Sehingga anak-anak mereka makan bersama di meja selagi Alessia dan Elleon makan di bar dapur.

"Pa, apa harus beli meja baru ya?"

Ehukk...

"Ada apa Rion?"

Tanya sang papa orion tersedak mendengar cara mamanya memanggil papanya,

Sebenarnya bukan hanya Orion, Deon yang nyaris menjatuhkan garpunya dan Dion yang menghentikan tangannya juga ikut terkejut. Mereka bertiga saling pandang dan melihat kakak dan adik mereka yang terlihat sudah terbiasa. Apa selama ini hanya mereka yang ditinggalkan?

"Ga papa, pa."

"Setelah ini papa akan mengantar mama dan Rean ke tempat dokter sekolah kalian. Kalian berempat mau diantar pulang atau menunggu papa?"

Sebelum triplet sempat tersadar William mendahului mereka, sebagai putra sulung dia ingin mengenalkan rumah mama mereka ke tiga adiknya.

"Kita di sini dulu aja pa, kakak mau beresin kamar kakak dulu. Tadi malam Rean berantakin."

"Rean ga berantakin Kak Will."

"Iya iya, udah sana."

Saat ini di rumah mama mereka hanya tersisa empat putra Gedith. Mereka saling diam. Kenangan mereka di rumah ini adalah terkurung atau melihat saudara mereka terkurung, ditampar, dipukul, dan dikatai oleh mama mereka. Sungguh seperti mimpi pagi mereka aman aman saja.

"Kakak mau beresin kamar dulu, terserah kalian mau apa."

Niat William yang ingin mengenalkan rumah ini tentu harus dimulai dengan membersihkan kamarnya yang bedcovernya sudah berantakan. Ketiga adik kembarnya mengangguk menjawab pertanyaan William, namun mereka masih tetap terduduk di meja makan. Mereka terduduk sudah sekitar tiga puluh menit menikmati makan siang sambil memilirkan hal-hal rumit, sampai William berteriak dari kamar.  

"Deon! bisa kau ke sini sebentar."

Yang dipanggil satu yang datang ketiganya. Orion, Gideon, dan Caldion adalah sepaket yang tak terpisahkan.

Saat William membersihkan kamarnya, dia teringat handuknya yang sempat jatuh saat menginap di rumah mamanya, handuk itu tertendang hingga ke bawah kasurnya. Tetapi dia melihat sesuatu yang mencurigakan.

Sebuah brankas.

"Deon kau bisa membukanya?"

Brankas itu lebih terlihat seperti lemari biasa dengan gembok kombinasi angka. Sesuatu yang membangkitkan rasa penasaran para remaja Gedith.

Lihat selengkapnya