Gedith Woman

Anglint
Chapter #26

Ch: 34-36

Elleon akhirnya menerima surat pemecatan Ara dari divisi kepegawaian. Dia menggenggam surat itu erat, dia sudah berkali-kali mengatakan bahwa dirinya tidak ada hubungannya dengan Ara tetapi tidak ada yang percaya. dengan ini semuanya akan selesai meskipun Dia harus mencari karyawan baru yang sesuai dengan standarnya yang sulit dipenuhi.

Dia sendiri juga tahu kalau dirinya bodoh dan baru menyelesaikan semuanya sekarang. Paling tidak bukankah setelah ini semuanya akan kembali baik-baik saja?

Elleon menyerahkan surat itu ke Alessia, dia menatap wajah istrinya itu saat Alessia membaca surat pemecatan itu.

"Kau sedang tidak bercanda atau melakukan sebuah trik kan?"

"Apa kau sebegitu tidak percayanya denganku."

Alessia meletakkan selembar kertas itu di meja dan menatap suaminya.

"Kau sendiri tahu bahwa bukan hanya aku yang tidak percaya. Seharusnya dibandingkan kepercayaanku kau lebih khawatir kehilangan rasa percaya dan hormat dari anak-anak."

Elleon menghela napas kasar dan menyandarkan punggungnya di kursi."Apa William yang menceritakannya?"

Pertanyaan itu dijawab oleh anggukan singkat Alessia.

"Dia juga bercerita padaku bahwa kau dan Ara akan memesan kamar yang sama saat menginap."

Elleon terdiam sebentar dan tersenyum.

"sebelumnya jangan marah padaku kalau aku memanggilnya dengan bocah oke."

Ingatannya kembali ke beberapa waktu lalu saat Alessia marah karena Elleon membuat candaan tentang anak-anak mereka. Kali ini dia tidak ingin membuat istrinya marah dan berakhir demam lagi.

Alessia tetap terdiam dan menatap wajah Elleon serius, bagaimana dirinya tidak serius kalau bahasan mereka serius Elleon justru tersenyum..

"Bocah itu, william, dia sangat mirip denganmu. Jadi alasan kecurigaan kalian semua hanya karena itu?"

"Hanya? apa menurutmu itu hanya?"

"Iya, karena setelah pekerjaan kantor selesai Ara akan selalu meninggalkan hotel dan pergi ke tempat adiknya menginap. Mereka menginap di hotel yang lebih murah dari tempatku biasanya menginap. Kalian tidak akan menyalahkanku karena memilih hotel mahal kan."

melihat Alessia yang terdiam karena terkejut, Elleon melanjutkan kalimatnya.

"Kurasa William melewatkan akun Ara dan hanya mengawasi akun keuanganku. Ara selalu memesan kamar hotel untuknya dan adiknya yang ikut dengan kami saat Ara bertugas denganku. dia membayar kamar dan penerbangan adiknya dengan uangnya sendiri, sehingga tidak terlacak dengan akunku atau akun perusahaan. William memegang semua akunku, jika aku membelikan penthouse atau apapun kepada orang lain william akan jadi yang kedua sadar setelah aku jika uangnya berkurang."

"Kenapa ara melakukan itu?"

Elleon menaikkan bahunya.

"Siapa yang tahu, dia tidak pernah menjawab pertanyaanku. Aku hanya tahu bahwa adiknya mengalami kecelakaan dan harus duduk di kursi roda."

"Tapi bukankah berlebuhan untuk membawa adiknya terus-terusan saat keluar bekerja? Ini bukan alasanmu saja kan?"

Elleon menyingkirkan meja kecil yang memisahkan mereka dan menatap Alessia lebih dekat.

"Aku sudah mengatakan semua yang aku lakukan padamu. aku tidak memiliki hubungan dengan siapapun sejak kita menikah. Masa bodoh dengan urusan Ara dan adiknya, aku hanya ingin tahu apa kamu memaafkanku?"

"Jika kau tidak bersalah kenapa meminta maaf?"

"Aku tidak bersalah karena berselingkuh tetapi aku bersalah karena terlalu mengabaikan kalian. dan mengabaikan pendapatmu selama ini."

Kedaunay berada di posisi canggung itu selama beberapa saat.

Otak Alessia tidak bisa memproses kejadian ini dan masih bingung harus melakukan apa. Apapun yang Elleon katakan tidak pernah dia rasakan. Dia tidak pernah diabaikan oleh Elleon karena ini bukan hidupnya, satu-satunya yang membuat Alessia merasa tidak nyaman adalah saat Elleon dekat dengan Ara. masalahnya dirinya sama saja dengan Ara yang merebut Elleon dari alessia yang asli.

satu-satunya pembenaran yang bisa Alessia jadikan alasan adalah bahwa Alessia yang asli sudah membuang keluarga ini.

Alessia tetap diam untuk beberapa saat dan menghela napas panjang.

"Sama seperti aku dulu yang brebuat pada kalian semua tapi kalian semua mencoba untuk memaafkanku. AKu akan memaafkanmu jika anak-anak memaafkanmu."

Setelah mengatakan itu, ALessia turun ke ruang makan tempat anak-anak mereka bermain game bersama. Ellen mengekori aLessia di belakangnya dan melihat anak-anaknya. Setelah masalah ini benar-benar berhasil diluruskan maka semuanya akan benar-benar selesai. mereka akan seperti keluarga pada umumnya. Pada dasarnya menjadi biasa dan normal cukup baik untuk keluarganya yang berantakan.

Tanggapan mereka semua sama seperti saat Elleon menceritakan semuanya pada alessia, tidak percaya.

"WIlliam, kau yang membuat semuanya menjadi semakin keruh. jelaskan ke mama dan saudaramu apa yang benar-benar kau lihat."

bukannya menjawab, sulung gedith itu justru masuk ke kamarnya.

Elleon menahan diri untuk tidak memarahi putra yang mirip dengannya dan Alessia itu. Bagaimanapun juga dirinya tersangka disini dan tidak mungkin dia membuat semuanya menjadi semakin marah kepadanya.

setelah beberapa saat William kembali ke meja tempat mereka semua berkumpul.

"Setidaknya kali ini papa tidak berbohong. cukup sulit untuk mendapatkan informasi ini."

WIlliam meletakkan dengan lembut setumpuk kertas

Tumpukan itu berisi seluruh laporan selama sepuluh tahun dimana Arabella dan Elleon bertugas bersama. Itu berisi ratusan foto Ara yang bersama dengan adik laki-lakinya. Dia juga mendapatkan data keuangan Ara yang menunjukkan kas keluar saat Ara dan Elleon bertugas.

"Apa yang dikatakan papa sesuai dengan apa yang didapatkan oleh informan yang aku minta dari kakek."

William menunjuk ke baris pertama dari tumpukan terbawah dari data keuangan Arabella.

"Aku mendapatkan informasi mengenai semua orang yang melakukan transaksi dengan Tante Ara Kecuali yang satu ini."

Informan William memberikan daftar siapapun yang memberikan uang kepada ara. Nama-nama yang memberi uang tersebut familiar bagi william. Bagian keuangan, dan keuangan dari galeri seni yang memberikan pembayaran bagi adik Ara adalah dua orang yang paling sering mentransfer uang kepada Ara. nama lainnya seperti adiknya yang ...

Nilai yang tertera di akun tersebut memang tidak terasa besar bagi William. Tapi mempertimbangkan jika saat itu Arabella berusia 17 tahun lima belas tahun yang lalu itu adalah nilai yang besar.bagi seorang perempuan yang berusia lima belas tahun menerima uang sebesar itu jelas ini menjadi beban pikiran bagi William.

"Pa, tolong jangan menatapku seperti itu."

"William, jika kau tahu masalahnya kenapa kau tidak mengatakannya dari dulu."

William tertawa mengejek papanya itu. Dirinya merasa bahwa dia bertingkah seperti apapun semua orang berada dipihaknya, apa lagi papanya. Jika sudah dibantu justru menyudutkan dirinya berarti papanya papa durhaka.

"Kenapa bukan papa? Toh akses papa lebih bagus dibandingkan aku."

"Maksudku saat kau sudah menemukan tumpukan benda ini. Kau sudah selesai mendapatkan informasi ini sejak kapan?"

"Sejak kemarin pa, lagipula papa yang selalu mengajariku bahwa memastikan semuanya sebelum mengatakan sesuatu. Aku masih belum yakin tentang siapa yang memberikan uang ini ke Tante Ara."

Tidak sesuai dengan ekspektasinya, William justru disentil oleh papanya.

"Papa memang mengajarimu untuk memikirkan sesuatu sebelum berbicara, dan bagus kau bisa menerapkannya. Tapi apa kau tidak bisa menerapkannya sebelum kau mengatakan kepada adik dan mamamu kalau papa berduaan dengan Ara tanpa kau konfirmasi dulu."

William mengalihkan pandangannya tanpa rasa bersalah.

"Jangan mengalihkan pandangan William Travy Gedith""

Di tengah-tengah perdebatan antara Elleon dan William, kembar tiga dan Alessia menurunkan kewaspadaannya. Karena pada akhirnya sudah tidak ada masalah pada keluarga mereka.

Brakk...

Si bungsu yang paling sering menggebrak meja itu berteriak dengan bersemangat

"Apa ini akhirnya kita seperti keluarga yang lain?"

Orion mengacak rambut adiknya itu dengan gemas.

"Kita memang keluarga Rean, dulu dan sampai kapanpun."

William dan Elleon menghentikan pertengkaran konyol mereka dan saling pandang dan tersenyum simpul. Terutama William, dia sering dibilang seperti papa dan mamanya. Termasuk tingkah anehnya yang tiba-tiba ingin mengusili seseorang.

"Tapi enak saja, mama dulu ngasih kami hadiah, makan, dan menyiapkan kamar buat kita sebagai bukti keseriusan mama. Papa memang tidak mau ngelakuin apa gitu?"

Semua orang di sana jelas tahu bahwa itu hanya bercanda, tapi bercanda bersama itu juga sebuah cerita dari sebuah keluarga. Lagipula siapa yang tidak tahu bahwa dari mereka bangun sampai tidur itu dari uang yang dihasilkan papa mereka.

Rean yang mengetahui kode dari kakaknya itu menyahuti.

"Aku akan maafin papa kalau kita jalan-jalan"

Lihat selengkapnya