Geigi

Bentang Pustaka
Chapter #1

Prolog

Jakarta, 10 tahun kemudian.

Aku berdiri di balkon apartemen, memandang hujan deras di luar sana yang tak pernah berhenti sejak sore tadi. Entah sudah berapa lama aku berdiri di sini. Melamun. Satu bulan lagi aku akan menikah, tapi entah kenapa segala rasa senang saat dia melamarku seketika lenyap begitu saja. Rasa senang itu berganti dengan ketakutan yang begitu dalam. Meski dia selalu mengatakan semuanya akan baik-baik saja atau jangan selalu melihat segala hal dari sisi buruk, tetapi tetap saja, aku kembali takut. Benteng pertahanan dari ketakutan yang selama ini kubangun, hancur seiring dekatnya pernikahan kami.

Kuusap nama kami berdua pada sebuah undangan pernikahan yang saat ini ada di tanganku. Aku mengembuskan napas panjang. Bibirku tersenyum saat teringat kejadian sepuluh tahun yang lalu. Masa-masa remaja yang tak akan pernah terlupakan. Masamasa saat semua konflik itu berkumpul di sana. Bukan hanya soal keluargaku, melainkan juga ... tentang perasaanku. Hatiku. Orangorang yang membuatku dilema akan sebuah pilihan.

Aku bertemu dengan dua cowok pada tahun keduaku bersekolah di SMA Nusa Cendekia. Saat itu aku belum mengerti bagaimana rasa suka kepada lawan jenis. Namun, kemudian aku dihadapkan pada dua cowok sekaligus. Aku yang dahulunya tidak ingin berurusan dengan segala hal yang berkaitan dengan cinta, malah dihadapkan pada pilihan rumit tentang cinta.

Kuangkat wajahku, kupandangi langit yang saat ini masih terus memuntahkan tangisnya. Dunia, biarkan aku kembali mengingat apa yang terjadi padaku sepuluh tahun yang lalu. Di sebuah sekolah yang penuh dengan kenangan itu.

Lihat selengkapnya