Gejolak Masa Lajang

Andy Lorenza
Chapter #9

diajak ke rumah

“Kan udah aku bilang alasannya, dan kamu pun udah mengetahui banyak tentang kehidupanku. Aku belum punya uang lebih untuk jalan ke luar, karena seperti yang udah aku katakan pada mu kalau orang tuaku hanya bisa mengirimku uang untuk hal-hal yang wajib saja, seperti sewa kos dan SPP serta ongkos angkot ku ke sekolah.” jawab Ryan.

“Ya, tapi kan yang ngajak ke luar itu aku dan aku nggak meminta sepeser pun uang dari kamu untuk biaya kita jalan. Aku punya uang cukup kok untuk kita jalan, kalau kurang tabunganku juga ada.” ujar Desy.

“Aku ngerti Desy, karena kamu cukup beruntung dalam kehidupan ekonomi keluarga. Tapi alangkah baiknya uang kamu miliki itu dipergunakan untuk hal-hal yang lebih ada manfaatnya,” tutur Ryan menyarankan.

“Ya aku tahu, tapi kan aku ngajak jalan kamu nggak setiap hari melainkan sesekali aja.”

“Hemmm... Suatu saat pasti aku mau kamu ajak jalan, tapi nggak sekarang atau dalam waktu dekat ini,” ujar Ryan.

“kamu janji ya? Suatu saat mau nemani aku jalan?!”

“Iya Desy, aku janji.” ulas Ryan sembari tersenyum, Desy pun membalas senyuman itu dengan hati yang riang serta berbunga-bunga, mereka hentikan ngobrol melanjutkan membaca buku yang telah mereka ambil dari rak di ruang perpustakaan sekolah itu.

 

*****

 

Mitsubishi Lancer Gti yang dikemudikan Dola Auranita atau sering dikenal dengan Bu Dola, meluncur meninggalkan halaman parkir SMEA Negeri Kota P itu, di sebelahnya duduk Ryan yang masih menggunakan seragam sekolah, karena memang 5 menit yang lalu bel tanda pulang sekolah berbunyi.

Lihat selengkapnya