Kosekuensi yang besar untuk permintaan yang beharga. Mayang sangat takut dengan kosekuensi yang ia terima, tapi ia harus menerimanya dan bersyukur karena ia telah menikmati hidup yang cukup lama. Ia memiliki keluarga yang menyayanginya dengan tulus. Ia juga hidup berkecukupan berkat kerja keras Pak Bambang. Ia bersyukur karena memiliki ayah seperti Pak Bambang, memiliki kakak seperti Damar dan Hermawan. Ia tidak boleh egois dan harus mensyukuri semua yang telah ia dapatkan.
Pagi hari Pak Bambang dan Damar sibuk menyiapkan pesta, sementara Hermawan dan Mayang pergi nonton film “Mickey Mouse” di bioskop. Hermawan mengajak Mayang agar ia tidak mengetahui bagaimana dan seperti apa pesta yang akan diadakan untuknya.
Mayang pun menikmati jalan-jalan bersama Hermawan. Ia akan menikmati semua hingga akhir. Hari itu menjadi hari yang menyenangkan bagi Mayang karena pertama kalinya ia jalan-jalan berdua bersama Hermawan. Mayang akan menikmati setiap hal yang nantinya akan menjadi koleksi kenangan indah yang tersimpan rapi di dalam loker memorinya.
Mayang terlihat sangat bersinar karena terlalu senang. Ia bersama Hermawan menikmati sepiring roti manis dan segelas es krim di kafe dekat dengan bioskop. Setelah itu mereka menghabiskan waktu bersama di perpustakaan kota. Perpustakaan yang besar dan terdapat taman terbuka di tengah bangunan. Mayang dan Hermawan sama-sama penggila buku sehingga perpustakaan adalah tempat yang tepat untuk mengisi waktu yang tersisa sebelum pesta dimulai.
Sore hari Hermawan dan Mayang kembali ke rumah. Mereka bersiap untuk pesta yang nanti diadakan jam 7 malam. Mayang segera mandi dan bersiap dibantu oleh lima wanita kenalan Pak Bambang. Ia harus bersabar saat kelima wanita itu berusaha yang terbaik untuk meriasnya agar terlihat cantik. Mayang tersenyum senang karena Pak Bambang sangat serius sekali dalam menyiapkan pesta ulang tahunnya. Ia tidak sabar untuk melihat bagaimana dan seperti apa pestanya nanti.
Pukul 7 malam Mayang baru saja selesai merias diri. Kedua kakaknya menjemputnya di depan kamar. Mereka terpesona melihat Mayang sangat cantik. Gaun Putih dengan sentuhan mutiara hijau mudah terlihat cocok dipakainya. Rambutnya disanggul ke atas ala putri inggris. Riasan natural yang dibuat sedikit berkilau sangat cocok dengan ekspresi Mayang saat ini. Sepatu yang ia kenakan membuat kakinya terlihat jenjang. Sepatu putih yang berkilau dengan motif bunga lotus menjadi pelengkap kecantikannya malam itu.
Saat Mayang keluar menuju pesta, semua mata tertuju kepadanya. Ia menyihir semua orang dengan kecantikannya. Perpaduan yang sangat sempurna bagi para tamu, kecantikan bidadari diantara dua pangeran tampan yang tampil dengan setelan jas putih dan hitam. Siapapun yang memandang akan iri melihat kesempurnaan mereka malam itu. Tak ada satu mata pun yang berkedip.
Mayang sangat gugup dan gerogi melihat reaksi para tamu undangan. Pak Bambang yang terlihat tampan dan gagah berwibawa dengan baju setelan jas abu-abu datang memegang tangan Mayang dengan lembut layaknya ksatria yang menyambut tangan seorang putri. Pemandangan yang hangat dan sangat memanjakan mata siapapun yang melihat.
“Tenanglah, kamu sangat cantik hari ini.” Pak Bambang berbisik kepada Mayang sambil memandunya untuk ke depan kue.
Tiba-tiba suara melodi piano yang indah terdengar di ruang pesta. Semua mengalihkan pandangan ke pemain piano. Pemain piano itu sangat menawan sehingga semua orang terhanyut ke dalam iringan melodi piano yang ia mainkan. Saat lagunya selesai, semua orang memberinya tepuk tangan yang meriah. Pemain piano itu mendekati Mayang dan memberi kecupan di punggung tanganya. Seketika semua orang tertegun melihat mereka.
“Kak Bram” Mayang menarik mundur dirinya.
“Aku sudah datang. Kamu sangat cantik hari ini, maukah kamu berdansa denganku?” Bram mencoba untuk mendekati Mayang di depan umum agar kedua kakak Mayang dan kedua adiknya tidak bisa menghalangi niatnya.
Mayang terpaksa menerima ajakan Bram karena tidak ingin mempermalukan Bram atau dirinya sendiri. Mereka berdua berdansa dengan indah diiringi dengan musik dari piano. Bram sangat tampan jika dilihat dari dekat. Matanya yang begitu tegas dan tajam, hidungnya sangat mancung, bibirnya yang merah menyunggingkan senyum yang mematikan, didukung dengan baju kemeja dan jas putih yang membuat dirinya terlihat lebih bersinar dan memukau.