Gelembung

choiron nikmah
Chapter #3

#3 BAB III "PESTA PENYAMBUTAN II"

Keesokan harinya seperti biasa Mayang memasak, membersihkan rumah dan merawat taman sebelum Pak Bambang sekeluarga bangun dari tidurnya. Saat Pak Bambang sekeluarga bangun keadaan kembali seperti biasa tanpa ada yang bertanya apa yang telah terjadi kemarin di rumah Paman Doni.

Mereka makan dengan tenang, Pak Bambang memberi isyarat kepada Damar bahwa persiapan pesta sudah selesai. Sekarang waktunya memberi kejutan kepada Mayang. Damar menangkap isyarat dari Pak Bambang dan menyuruh Mayang untuk membuka kamar barunya “Mayang, ini kunci kamar yang ada di sebelah kamar Hermawan. Kamu kesana dan buka kamarnya ya?”.

Mayang baru sadar bahwa selama ini ada satu kamar yang selalu terkunci selama ini. Tanpa pikir panjang Mayang segera masuk kamar yang dimaksud dengan niat ingin membersihkan kamar tersebut. Namun, saat ia menyalahkan lampu di kamar, kamar tersebut dipenuhi dengan banyak hiasan, boneka, bunga dan kue besar di tengah meja ruangan itu. Dinding kamar terdapat tulisan yang bertuliskan selamat datang anggota baru keluarga Bambang Purnomo. Mayang sangat senang melihat semua itu, sampai tidak bisa berkata-kata.

“Selamat datang Mayang” Pak Bambang dan kedua anaknya secara bersamaan bertepuk tangan dan memeluk Mayang.

“Terima kasih” Wajah senang Mayang tidak dapat disembunyikan lagi. Ia sangat senang tidak terkira bagaikan mendapat durian runtuh. Dia meniup lilin setelah berdoa penuh harapan kepada tuhan.

“Tuhan, limpahkan karunia-Mu pada keluarga ini dan lindungi mereka dari orang-orang yang berniat jahat” Mayang memejamkan mata dan berdoa dalam hati.

Saat Mayang membuka mata ada seorang anak laki-laki berumur 11 tahun di belakang Pak Bambang dan kedua anaknya. Ia tampak berdiri membawa kado bewarna hitam dengan pita merah di atasnya. Ia terlihat keren dengan setelan jean dan sepatu boot kulit bewarna hitam.

“Kamu siapa?” Mayang bertanya heran.

Serentak Pak Bambang dan kedua anaknya melihat ke belakang.

“Bisma” Pak Bambang terkejut

“Kak Bisma” Serentak ke dua anak Pak Bambang pun terkejut dengan kedatangan Bisma.

Kedatangannya adalah pertanda akan ada kekacauan. Bisma adalah anak kedua dari Paman Doni dan anaknya yang paling nakal.

Damar mencoba untuk tenang dan berusaha untuk melindungi Mayang dari Bisma. Sedangkan Hermawan bersikap waspada kepada Bisma karena Bisma pasti datang dengan maksud tertentu yang besar kemungkinannya adalah sesuatu yang buruk. Berbeda dengan kedua anaknya, Pak Bambang menyambut Bisma dengan hangat, Pak Bambang juga memberikan ia potongan kue penyambutan Mayang.

Pak Bambang memberikan waktu bagi Bisma untuk bermain bersama anak-anaknya serta mengenal Mayang. Ia pergi sebentar untuk menelpon rekan kerjanya.

“Yo... kenapa kalian berwajah tegang seperti itu? Seharusnya kalian menyambut kedatanganku dengan wajah bahagia. Aku datang, meski tak diundang, membawa hadiah untukmu sayang.” Bisma menyapa mereka bertiga sambil meletakan kaki kirinya di atas meja. Ia mencoba untuk menyentuh wajah Mayang, tapi dihentikan oleh Hermawan.

“Apa yang kau inginkan kali ini?” Hermawan menatap sinis.

Lihat selengkapnya