Rintik hujan mulai membasahi jalanan daun kering mulai bertebaran tertiup angin. Al masih berjalan di trotoar menikmati setiap tetes air embusan angin, sesekali rambut panjangnya terbawa tertiup angin.
Suara petir mulai terdengar dan hujan pun turun. Al segera mencari tempat berteduh. Hampir 30 menit berlalu hujan pun mulai reda. Gadis bernama lengkap Alea kembali melanjutkan perjalanan menemui teman-teman kecilnya di lampu merah. Al sering berkunjung kesana sambil membawa makanan ringan untuk dibagikan ke anak-anak jalanan sekitar. Melihat kedatangan Al, salah satu anak bersorak kegirangan. Mereka bahagia sekali, bukan hanya karena makanan yang dibawa akan tetapi bertemu dengan Al merupkan kebahagiaan tersendiri bagi mereka. Mereka seolah menemukan sosok yang begitu perduli pada mereka ditengah kerasanya hidup yang mereka jalani. Bukan hanya mereka yang bahagia, tapi Al juga demikian. Gadis dengan tinggi badan 170 cm itu merasakan bahagia teramat sangat karena bisa berbagi dengan anak jalanan. Ia seperti melepas beban di pundak.
Perjumpaan Al dam anak jalanan usai. Ditengah perjalanan pulang gadis yang memiliki mata coklat menemukan sebuah kalung bermata hijau seperti giok. Kalung itu mengeluarkan cahaya bila disentu olehnya. Namun Alea tak ambil pusing dan memasukkan kedalam saku blazer hitam yang dikenakan.
Setibanya dirumah, Al segera masuk kamar dan membersihkan diri. Rasa penasaran menggerogotinya ia segera mengeluarkan kalung tadi. Lagi, kalung itu mengeluarkan cahaya hijaunya dan tiba-tiba Al merasa kesakitan ditelapak tangannya ia pun meraung dan memanggil sang bunda.