urid baru
Matahari mulai menunjukan sinarnya, seperti biasa si kembar diantar ke sekolah naik mobil oleh ayah tercinta. Setibanya di sekolah ada kerumunan siswa di lapangan. Elia melihat ada cowo tampan disana, ia pun lengkas menghampiri dan ikut teriak histeris. Sementara Alea acuh seolah tak ada apa-apa disana. David sekilas melihat Alea yang sengaja melewati kerumunan para gadis, ia pun berusaha mencari namun gagal. Ia kehilangan jejaknya. Alea yang masih tampak cuek masuk kedalam toilet karena ingin buang air kecil. Selesai buang air kecil, ia menatap wajahnya lekat sambil memberi sentuhan lipbalm sedikit pada bibir tipisnya.
Pintu toilet dibuka, Al terkejut karena ada sesosok mahkluk bernama laki-laki ada didepan toilet perempuan.
"Sory ini toilet cewe minggir lu." Perintah Al dengan kentus
"Gue minta no hp lu donk."
Alea menatap tajam.
"Lu anak baru ya,,, mo ngapain lu minta no hp segala, sory gue ga buka les privat." Jawab Alea seraya pergi meninggalkan David, namun tangannya di sergah.
"Gue tunggu lu di taman belakang swekolah."
Alea mencoba melepas cengkraman tangannya.
"Lepas, ada urusan apa lo sampe gue harus ketemu lo ditaman? Denger ya, gue ga pernah punya urusan sama cowo satu pun di sekolah ini termasuk lo."
"Tapi mulai hari ini kita akan berurusan, gimana klo kita tanding basket. Gue denger lo seorang shooting girl, pasti bisa donk main basket?"
Alea terdiam mendengar penuturan David. Bagaimana mungkin seorang murid baru, bisa mengetahui hal lain dari dirinya. Alea pun menyanggupinya dengan satu syarat tanpa kamera dan orang satu pun kecuali wasit dan wasitnya bukan teman dekat baik teman david maupun temannya. Kesepakatan pun terjalin dengan wasit dari teman satu ekskul Alea bernama Serena.
Bel sekolah pun berbunyi tanda jam pelajaran akan segera di mulai. Serena menghampiri Al yang tengah duduk termangu.
"Al lo tau ga, tadi dilapangan ada 2 anak murid baru. Sumpah keren banget, udah gitu ganteng lagi. Gue yakin mereka pasti orang tajir."
"Ga tuh gue ga liat." Jawab Alea santai
'Oh jadi kerumunan tadi, ulah si anak baru rese itu.' Gumam Al dalam hati
"Gue yakin, klo lo liat pasti lo tersepona, eh terpesona."
"Bodo amat
"Eh ya, ngomong-ngomong Re, gue minta tolong donk, nanti sepulang sekolah lo jadi wasit pertandingan anatara gue dan anak baru rese. Ya"
"Anak baru yang mana Al?" Tanya Serena penasaran
"Yang matanya biru."
"Oh , David maksud lo"
"Entahlah gue ga tau namanya, yang jelas tadi doi ngajak duel basket. Bt tau ga sii, baru juga sehari jadi murid disini dia udah ngajak duel aja."
"Wuih keren, baru sehari aja udah disamperin anak baru, gue aja yg dari tadi di lapangan pengen kenalan aja susah banget. Apa tadi lo bilang bermata biru?"
David adalah murid baru ia blasteran sunda inggris, selain tubuhnya yang tinggi berkulit putih matanya pun bermata biru bak orang bule asli. Hanya saja rambutnya yang berwarna hitam mewarisi gen ibunya yang aseli orang sunda.
"Ya, emang kenapa." Jawab Alea santai
"Ih kenapa si lo."
"Loh kok jadi sewot si Ren, " Tanya Alea kesal
"Kenapa si lo lebih tau duluan."
"Yaelah, cuma gara-gara mata aja lo jadi sewot gtu. Denger yaa gue ga suka orang blasteran kaya dia. Klo lo mo ngegebet, gebet aja sana."
"Asyik."
Serena kembali ke tempat duduknya. Guru pun datang pelajaran segera di mulai. Sang guru datang ternyata tidak sendiri melainkan bertiga dengan 2 orang cowo yang kata cewe kebanyakkan ganteng. Guru pun mempersilhakan mereka memperkenalkan diri mereka satu persatu. Seluruh murid dikelas terkejut histeris, mereka terpesona akan ketampanan David dan Kevin. Sedangkan Al matanya mebulat sempurna, ia terkejut karena cowo yang tadi ketemu di toilet ada di depan mata dan akan manjadi murid satu kelas. Melihat Alea, David hanya tersenyum sedangkan Elia tanpa basa basi langsung menggiring David dan Kevin duduk di bangku yang tidak jauh dengannya. Suasana kelas menjadi gaduh, guru kelas pun meredam keributan tersebut dan melanjutkan pelajaran.
Selama pelajaran pikiran Alea kacau bagai benang kusut, ditambah Kevin duduk dibelakangnya sambil colek-colek. Kali ini Kevin mencoba mendekatinya juga. Melihat hal tersebut, hati Elia tersulut emosi ia berencana akan melabrak adiknya jika berani menaruh hati pada gebetannya. Diam-diam Elia jatuh cinta pada Kevin sejak pandangan pertama.
Jam pelajaran usai, guru pelajaran meninggalkan kelas dan murid-murid bersiap merapikan buku pelajaran. David yang duduk di paling belakang menghampiri Al yang tengah besiap untuk pulang.
"Hai cewe lo ga lupa kan abis ini kita tanding. Btw gue lupa sesuatu, klo gue menang gue boleh minta kontak lo, tapi klo lo yang menang lo boleh minta apa aja dari gue."