Gemintang

Prily R. Madansary
Chapter #1

Aroma Kopi

16.30 WIB - Aroma Kopi, Bandung.

Gemintang

Setelah seharian meeting sama pihak sponsor, dicecar pertanyaan ini itu, akhirnya aku bisa bernafas lega. Dana sponsor utama cair. Alhamdulillah...

Sebagai koordinator divisi marketing, alias tukang cari duit dan sponsor buat event Jazz Goes to Campus kali ini, aku kudu kerja ekstra keras. Dana yang dibutuhkan gak sedikit, cuy! Banyak pengisi acara yang minta budget lebih. Padahal kita udah memelas minta harga mahasiswa. Udah nurunin harga diri banget, deh... Dan kalau sampai masih kurang juga, terpaksa mobil kesayangan Ganjar, ketua pelaksana event ini dilelang. Harusnya sih aku juga ikut bertanggung jawab, tapi mau jual apa? Mobil gak punya, motor gak punya. Mau jual diri? Hiiiy...

Karena di luar masih hujan, aku dan Devi, tim sesama divisi marketing, melipir ke tempat ngopi yang lagi hits di depan kantor PLN jalan Asia Afrika. Sambil makan siang yang udah kesorean, aku buka laptop untuk kirim email berisi proposal event ke Kang Andro, kakakku. Siapa tau biro arsiteknya mau jadi sponsor juga, kan?

"Eh, Dev, ada list sponsor yang perlu dikirim email lagi gak?" tanyaku sambil tangan kananku memotong Chicken Katsu.

Devi lalu membuka agendanya yang selama ini jadi sahabatnya.

"Ini sih 10 sponsor yang terakhir. Ada beberapa yang minta presentasi langsung juga."

Aku lalu membaca daftar sponsornya itu. Dan kemudian...

"Ini kenapa ada I-scream juga di sini?"

Tanyaku sambil setengah menggeram.

"Oh, itu rekomen dari Ahmad. Katanya dia ada link buat kesana. Dan I-scream termasuk yang minta presentasi langsun."

Dahiku berkernyit. Duh...

"lo bisa kan buat presentasi langsung? Sama Ahmad, karena dia yang punya link kesana. Katanya bakalan ngasih dana lumayan gede juga sama booth es krim pas acara."

Nah, kaaan...

"Nggg... Bentar gue mau beli minum dulu ya."

Lalu aku beranjak menuju tempat order. Tenggorokanku rasanya perlu yang dingin-dingin, biar hati dan otak juga ikutan dingin.

Setelah memesan dan membayar Milkshake Strawberry Float, aku balik ke tempat duduk. Tapi, gak sengaja aku menabrak seseorang. Kayaknya cowo. 

Aku memegang jidatku yang terkena dada bidangnya. Duh, wangi banget ni cowo. 

"Lagi nyari uang jatuh, mbak?" tanyanya. Suaranya serak-serak seksi. Macho banget deh kalau dari suaranya. 

Lalu aku menatap ke atas, tepat ke arah matanya. Dan emang asli, ganteng parah. Apalagi pakai kemeja putih yang lengannya digulung sampai siku. 

"Lho, Gemintang?" 

Lihat selengkapnya