Pagi ini Dita bangun dengan muka ceria walaupun pucat masih menghiasi wajah dan pusing menjalar kepalanya. Semua itu Dita lakukan agar mama mengizinkan ia ke sekolah.
"Mama hari ini caaantiiiiikk banget." rayu Dita. Memperpanjang bunyi 'cantik'.
Ia memeluk mama tercintanya dari belakang. Mama sedang buat
sarapan pun merasa ada yang aneh dengan tingkah anaknya hari ini membalas rayuan Dita.
"Kamu baru tau kalau mama cantik? Hmm?." Rayu mama.
"Kamu puji mama cantik hari ini pasti ada maunya, ya kan?."
Tebak mama.
"Iih kok mama tau sih? Mama peramal ya? Kayak dilan itu lho." jawab Dita.
"Ya iyalah mama udah ngerawat kamu dari dalam kandungan sampe sekarang kamu sebesar ini, mama pasti tau gelagat aneh kamu." jawab mama dengan alasan logis.
"Kamu mau apa? Hmm?." Tanya
mama.
"Dita pengin pergi sekolah hari ini ma, boleh yaaa lagian hari ini ada seleksi OSN matematika tingkat provinsi, Dita pengin ikut maa boleh yaa." pinta Dita sambil memakan sarapan dihadapannya.
"Kamu yakin kuat? Kan fisik kamu lagi lemah banget kasian lho nanti kalo kamu sakit kan ga fokus sama soalnya." ujar mama.
"Nanti kalo Dita ga kuat tinggal lambai tangan ke kamera kayak di film film horor gituu." jawab Dita polos.
"Hmm, kamu nih ya selalu bandel kalo dibilangin, tanya sama papa aja sana mama m susah kalo nasehatin kamu selalu ngeyel kalo dibilang." Ucap mama yang melihat papa sedang menuju ke meja makan.
Papa Dita bekerja di Dubai sebagai chef, sekarang beliau mengambil cuti sementara, setiap kali Dita menanyakan perihal kenapa papa mengambil cuti, pasti ada saja alasan agar papa tidak menjawab pertanyaan Dita.
"Ada apa ini hah? Pagi pagi kok ribut?" Ucap papa yang kini sedang melahap sarapannya.
Mama ngasih kode ke Dita buat jelasin ke papa.
"Ja-jadi gini pa, Dita hari boleh pergi ke sekolah ya pa, Dita pengen ikut OSN matematika pa, boleh ya pa please." Pinta Dita kepada papa.
Jujur sebandel bandelnya Dita, Ia sangat takut sama papanya apalagi waktu papanya lagi marah.
"Kamu kan lagi sakit, emang nanti kamu bisa fokus pas ngerjain soal?." Tanya papa.
"Insya Allah Dita bisa jaga diri kok Pa."
"Ya sudah, kamu boleh ke sekolah hari ini dengan syarat."
Papa menghentikan ucapannya sejenak yang membuat Dita penasaran.
"Dengan syarat hari ini kamu papa yang antar ke sekolah, oke." Jawab Papa menjawab rasa penasaran Dita.
"Siaap boss." jawab Dita semangat dengan tangan seperti orang hormat bendera.
"Kamu jaga kesehatan, jangan lupa minum obat kalo udah mulai pusing nanti cepet cepet telpon papa." nasehat papa.
"Siap paa". kemudian aku pamit salam sama papa.
"Assalamu'alaikum".
"Wa'alaikumussalam hati hati jangan lari lari".
"Iyaa paaa." teriakku setengah berlari.