Gendut no problem

deru senja
Chapter #3

Chapter 2

Pagi ini Dita bangun dengan  muka ceria walaupun pucat masih  menghiasi wajah dan pusing  menjalar kepalanya. Semua itu Dita  lakukan agar mama mengizinkan ia  ke sekolah.

"Mama hari ini caaantiiiiikk banget." rayu Dita. Memperpanjang bunyi 'cantik'.

Ia memeluk mama tercintanya dari belakang. Mama sedang buat 

sarapan pun merasa ada yang aneh  dengan tingkah anaknya hari ini  membalas rayuan Dita. 

"Kamu baru tau kalau mama  cantik? Hmm?." Rayu mama.

"Kamu puji mama cantik hari ini  pasti ada maunya, ya kan?." 

Tebak mama.

"Iih kok mama tau sih? Mama  peramal ya? Kayak dilan itu lho."  jawab Dita.

"Ya iyalah mama udah ngerawat  kamu dari dalam kandungan sampe  sekarang kamu sebesar ini, mama  pasti tau gelagat aneh kamu."  jawab mama dengan alasan logis.

"Kamu mau apa? Hmm?." Tanya 

mama.

"Dita pengin pergi sekolah hari ini  ma, boleh yaaa lagian hari ini ada  seleksi OSN matematika tingkat  provinsi, Dita pengin ikut maa  boleh  yaa." pinta Dita sambil  memakan sarapan dihadapannya.

"Kamu yakin kuat? Kan fisik kamu  lagi lemah banget kasian lho nanti  kalo kamu sakit kan ga fokus sama soalnya." ujar mama.

"Nanti kalo Dita ga kuat tinggal  lambai tangan ke kamera kayak di  film film horor gituu." jawab Dita polos.

"Hmm, kamu nih ya selalu bandel kalo dibilangin, tanya sama papa  aja sana mama m susah kalo nasehatin kamu selalu ngeyel kalo  dibilang." Ucap mama yang melihat  papa sedang menuju ke meja makan.

Papa Dita bekerja di Dubai sebagai chef, sekarang beliau mengambil cuti sementara, setiap kali Dita menanyakan perihal kenapa papa mengambil cuti, pasti ada saja alasan agar papa tidak menjawab pertanyaan Dita.

"Ada apa ini hah? Pagi pagi kok ribut?" Ucap papa yang kini sedang melahap sarapannya. 

Mama ngasih kode ke Dita buat  jelasin ke papa. 

"Ja-jadi gini pa, Dita hari boleh  pergi ke sekolah ya pa, Dita pengen  ikut OSN matematika pa, boleh ya pa please." Pinta Dita kepada papa.

 Jujur sebandel bandelnya Dita, Ia sangat takut sama papanya apalagi  waktu papanya lagi marah. 

"Kamu kan lagi sakit, emang nanti  kamu bisa fokus pas ngerjain soal?."  Tanya papa. 

"Insya Allah Dita bisa jaga diri kok  Pa."

"Ya sudah, kamu boleh ke sekolah  hari ini dengan syarat."

Papa menghentikan ucapannya sejenak yang  membuat Dita penasaran. 

"Dengan syarat hari  ini  kamu papa  yang antar ke sekolah, oke." Jawab  Papa menjawab rasa penasaran Dita.

"Siaap boss." jawab Dita semangat  dengan tangan seperti orang hormat  bendera.

"Kamu jaga kesehatan, jangan lupa  minum obat kalo udah mulai pusing  nanti cepet cepet telpon  papa." nasehat papa.

"Siap paa". kemudian aku pamit  salam sama papa.

"Assalamu'alaikum". 

"Wa'alaikumussalam hati hati  jangan  lari lari".

"Iyaa paaa." teriakku setengah berlari.

Lihat selengkapnya