Author POV
Jam belajar mengajar kini usai sudah, seluruh siswa dan siswi pun berhamburan keluar.
Ada yang langsung pulang kerumah, ada yang dijemput sama orang tua, ada yang masih nongkrong di warkop dengan seragam sekolah, ada yang pulang dengan kereta tanpa mesin(sepeda maksudnya), ada yang pulang nggak bawa apa apa (jalan kaki maksudnya) seperti yang Dita lakukan saat ini.
Eitss tapi bukan berarti Dita pulang jalan kaki sampe kerumahnya yaa.
Ia berjalan kaki sampai halte.
Yaa benar saja, Dita kapok dengan tragedi angkot pagi tadi, ia menyumpahi angkot tersebut dengan segala jenis hewan yang ada di kebun binatang. Ia kesal dengan perlakuan orang orang yang terlalu mendiskriminasikan dirinya terutama dari kalangan emak emak yang selalu menyudutkan dirinya saat dalam angkot. Dan akhirnya ia memutuskan untuk naik bus saja, selain gratis, juga dapat mengurangi polusi udara, pake AC lagi busnya, walaupun harus berjalan kaki menuju halte bus, tapi itu bukan masalah bagi Dita, hitung hitung olahraga biar makin cepet kurus.
Setelah berjalan selama sepuluh menit, Dita sampai di halte bus tersebut. Ia mengecek apakah akan ada bus yang lewat atau tidak melalui smartphone nya.
Ternyata enam menit lagi bus yang menuju ke halte yang dekat dengan rumah Dita sampai. Ia memilih untuk menunggu bus tersebut.
Namun ada yang menjanggal di hatinya saat melihat ke arah seberang sana, ia melihat seorang gadis yang memangku ibunya dalam gerobak pemulung, Dita merasa iba kepada gadis tersebut. Ia pun berjalan menghampiri mereka.
"Assalamu'alaikum," ucap Dita.
"Wa'alaikumussalam," jawab gadis tersebut.
"Hmm, boleh nanya? Ini ibu nya kenapa ya? Mau dibawa kemana?" Tanya Dita.
"Kalo saya bilang ga boleh nanya gimana?" Jawab gadis tersebut