Setelah kemenangan di Provinsi Aurelian, semangat pasukan Kyy melambung tinggi. Mereka merayakan keberhasilan mereka dalam merebut benteng yang dulunya dianggap tak tertembus. Namun, Kyy tahu bahwa pertempuran yang sebenarnya baru saja dimulai. Untuk mengukuhkan dominasi mereka dan melemahkan kekaisaran Roma, langkah berikutnya adalah merebut Provinsi Alian.
Provinsi Alian terletak di barat Aurelian dan merupakan salah satu provinsi yang paling strategis bagi Roma. Dikenal dengan kekayaan sumber daya alam dan pasukan yang terlatih, provinsi ini akan menjadi tantangan tersendiri. Namun, Kyy yakin bahwa ketidakpuasan terhadap pemerintahan Roma dapat dimanfaatkan untuk memenangkan hati rakyat di sana.
**
Di dalam markas yang baru saja mereka kuasai, Kyy mengumpulkan para komandan dan penasihatnya untuk merencanakan serangan selanjutnya. “Kita telah menciptakan kerusuhan di dalam Roma,” Kyy memulai. “Sekarang, kita harus memanfaatkan kesempatan ini dengan bergerak cepat ke Alian sebelum mereka dapat memperkuat pertahanan mereka.”
“Namun, Jenderal,” interupsi Rana, “Provinsi Alian dijaga oleh pasukan elit Roma. Mereka bukan lawan yang mudah. Kita perlu strategi yang lebih cerdas.”
Kyy tersenyum, mengetahui bahwa situasi itu justru menguntungkannya. “Kita tidak akan menghadapi mereka secara langsung. Kita akan menggunakan taktik penyamaran. Kita akan menyusup ke dalam provinsi, menggandeng faksi-faksi yang tidak puas, dan menumbuhkan pemberontakan dari dalam.”
**
Rencana Kyy adalah menyebarkan agen-agen rahasia ke dalam Provinsi Alian, memanfaatkan perasaan tidak puas di kalangan rakyat yang merasa terpinggirkan oleh kekuasaan Roma. Mereka akan mencari dukungan dari para pemimpin lokal dan menggalang kekuatan untuk melawan pasukan Roma.
Beberapa minggu kemudian, ketika rencana mulai berjalan, situasi di Alian mulai memanas. Melalui jaringan informasi yang dibangun oleh agen-agen Kyy, berita tentang ketidakpuasan rakyat dan pengabaian dari pusat kekuasaan Roma menyebar dengan cepat. Rakyat yang sebelumnya merasa tertekan mulai berani berbicara dan menggalang dukungan untuk melawan pemerintahan Roma.
**
Kyy memutuskan bahwa saatnya untuk melancarkan serangan. Malam itu, di tengah angin sepoi-sepoi yang dingin, ia memimpin pasukannya menuju Provinsi Alian. Mereka bergerak stealthily, menyusup ke dalam provinsi tanpa terdeteksi oleh pasukan Roma.
“Ketika kita mendekati pusat kota, kita akan menyerang secara bersamaan dengan faksi-faksi lokal yang sudah kita jalin hubungan,” kata Kyy kepada pasukannya. “Ini adalah kesempatan kita untuk mengambil alih tanpa banyak perlawanan.”