Setelah kemenangan monumental di markas Roma, Kyy dan pasukannya merayakan keberhasilan mereka. Namun, di balik kegembiraan itu, tantangan baru menunggu. Roma yang berantakan bukanlah akhir dari perjuangan, tetapi awal dari fase baru yang lebih rumit.
Kyy tahu bahwa untuk memastikan kebebasan yang baru diraih, mereka perlu mempersatukan provinsi-provinsi yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Roma. “Kita harus memulai dengan membangun pemerintahan yang kuat dan bersatu,” ujar Kyy kepada para komandan dan pemimpin lokal yang telah bersamanya.
Rana, yang kini menjadi tangan kanan Kyy, menyarankan, “Kita harus menyebarkan berita tentang kemenangan kita ke seluruh provinsi. Jika kita dapat meyakinkan rakyat bahwa kita bisa menjadi alternatif bagi Roma, mereka akan bergabung dengan kita.”
**
Kyy setuju dan memutuskan untuk mengirim utusan ke berbagai provinsi. Dalam waktu singkat, mereka menerima kabar dari banyak pemimpin yang bersedia bergabung. Kyy berencana untuk mengadakan pertemuan besar di pusat Roma untuk membahas langkah selanjutnya.
Pada hari pertemuan, markas yang kini dikuasai Kyy dipenuhi oleh para pemimpin dari berbagai provinsi. Mereka datang dengan harapan dan ketakutan, tetapi semangat kebebasan menyatukan mereka. Kyy berdiri di podium, siap menyampaikan visinya.
“Saudara-saudaraku,” Kyy memulai, suaranya bergetar penuh semangat. “Kita telah mengalahkan tirani Roma, tetapi perjuangan kita belum selesai. Kita harus membangun kekuatan baru yang bukan hanya melawan Roma, tetapi juga menjamin kebebasan dan keadilan bagi seluruh rakyat.”
**
Mendengar pidato Kyy, suasana di ruangan itu penuh dengan energi. Beberapa pemimpin mengangguk setuju, sementara yang lain tampak ragu. Salah satu pemimpin dari provinsi timur, Valeria, berdiri dan bertanya, “Bagaimana kita bisa yakin bahwa kita tidak akan jatuh ke dalam kesalahan yang sama seperti Roma? Kita membutuhkan pemimpin yang bijak, bukan hanya keberanian.”
Kyy tersenyum, menyadari tantangan yang ada. “Saya berjanji, kita akan mendirikan dewan yang terdiri dari wakil-wakil dari setiap provinsi. Setiap keputusan akan diambil secara kolektif, dan suara kita semua akan didengar.”
Satu per satu, pemimpin lainnya mulai mengungkapkan dukungan. “Kami akan mengikuti kalian, Kyy!” teriak seorang pemimpin muda dari provinsi barat. “Kami ingin melihat masa depan yang lebih baik!”
**
Setelah pertemuan tersebut, Kyy merasakan harapan baru tumbuh di dalam dirinya. Mereka berhasil mempersatukan provinsi-provinsi yang selama ini terpisah, dan semangat untuk membangun pemerintahan baru semakin membara.
Namun, di saat yang sama, Kyy tidak bisa melupakan Gaius. Meskipun ia sudah ditangkap, Kyy tahu bahwa mantan jenderal Roma itu masih memiliki pengaruh. “Kita harus menghadapi Gaius dan memastikan bahwa dia tidak bisa mengganggu rencana kita ke depan,” Kyy berpesan kepada Rana.
Rana setuju. “Kita harus mempersiapkan pertahanan yang baik, dan jika perlu, melakukan pengawalan yang ketat terhadap Gaius.”