General Kyy: Legend of War and Peace

Rizky Yahya
Chapter #12

Sang Jenderal Kyy - Episode 12: Menjaga Keberanian di Tengah Perpecahan

Setelah kemenangan atas Marcus dan Legiun Terakhir, Kyy merasakan euforia di kalangan rakyat. Namun, di balik sorak-sorai itu, ia menyadari tantangan baru yang lebih besar telah muncul. Meskipun mereka berhasil merebut kembali kekuasaan, ketidakpastian masih menyelimuti provinsi-provinsi yang baru saja bersatu. Beberapa pemimpin merasa cemas dan khawatir akan masa depan.

Kyy memanggil pertemuan dengan para pemimpin provinsi di markasnya. Suasana dalam ruangan cukup tegang; beberapa pemimpin berdebat tentang langkah selanjutnya. “Kita harus menjaga kekuatan yang telah kita raih, tetapi bagaimana jika kita tidak bisa mempertahankannya?” Valeria, pemimpin provinsi timur, bertanya.

“Roma masih memiliki banyak loyalis yang tersebar di seluruh kekaisaran,” tambah seorang pemimpin dari selatan. “Mereka akan berusaha merusak apa yang telah kita bangun.”

**

Kyy mendengarkan setiap pendapat dengan seksama. “Saya mengerti kekhawatiran kalian,” ujarnya. “Tetapi jika kita ingin membangun masa depan yang lebih baik, kita harus bersatu. Jika kita terus membangun ketidakpercayaan satu sama lain, kita akan membuka celah bagi musuh untuk menghancurkan kita.”

“Namun, apa yang bisa kita lakukan untuk menghindari perpecahan?” tanya Valeria.

Kyy berpikir sejenak. “Kita perlu membangun dewan pemerintahan yang lebih kuat, di mana semua suara didengar dan dipertimbangkan. Kita harus menjamin hak setiap provinsi dalam pengambilan keputusan.”

**

Setelah diskusi panjang, para pemimpin setuju untuk membentuk dewan baru yang mewakili setiap provinsi. Kyy ditunjuk sebagai pemimpin, tetapi dia menegaskan pentingnya kolaborasi. “Saya tidak ingin menjadi penguasa, tetapi pemimpin yang mendengarkan,” katanya.

Pertemuan pertama dewan berlangsung dengan semangat, meski ada ketegangan. Kyy mengajak setiap pemimpin untuk mengungkapkan aspirasi dan kekhawatiran mereka. “Kami ingin keamanan untuk rakyat kami,” ujar seorang pemimpin dari barat.

“Dan kami ingin memastikan bahwa hak-hak kami diakui,” tambah pemimpin dari utara. “Kita tidak bisa membiarkan kekuasaan terpusat hanya pada satu individu.”

**

Lihat selengkapnya