Setelah pertempuran yang mendebarkan melawan Kekaisaran Persia, Kyy merasakan angin perubahan bertiup di tanah airnya. Kemenangan ini bukan hanya sebuah prestasi militer, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan kerajaan-kerajaan lain di sekitar. Dia tahu bahwa untuk mempertahankan kedamaian yang telah diraih, mereka perlu membangun aliansi yang solid.
Dalam perayaan kemenangan, Kyy mengundang perwakilan dari kerajaan-kerajaan tetangga yang telah bergabung dalam perjuangan melawan Persia. Para pemimpin datang dengan antusias, terinspirasi oleh keberanian dan keteguhan hati Kyy. Di tengah kerumunan, Kyy berdiri di atas panggung, siap untuk menyampaikan visi barunya.
“Saudaraku dan saudariku,” Kyy memulai, suaranya mengalun dalam keramaian. “Kita telah bersatu melawan ancaman besar, dan kita telah menang. Sekarang saatnya kita tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.”
**
Salah satu raja yang hadir, Raja Theron dari Kerajaan Arkan, mengangguk setuju. “Kita telah melihat kekuatan kita saat bersatu. Kita harus terus bersatu, bukan hanya untuk mengatasi ancaman dari luar, tetapi juga untuk memastikan stabilitas di dalam negeri kita masing-masing.”
Kyy melanjutkan, “Saya mengusulkan untuk membentuk sebuah Dewan Aliansi, di mana kita dapat berkumpul secara teratur, berbagi informasi, dan merencanakan strategi bersama. Dengan cara ini, kita tidak hanya membangun kekuatan militer, tetapi juga hubungan diplomatik yang kuat.”
**
Para pemimpin lainnya mendengarkan dengan saksama, dan suasana semakin positif. Ratu Alia dari Kerajaan Lumen menambahkan, “Saya percaya bahwa kita bisa membangun kerja sama di bidang perdagangan dan budaya. Ini akan memperkuat hubungan kita lebih jauh.”
Kyy tersenyum, melihat bahwa visinya mendapatkan dukungan. “Bersama-sama, kita bisa menciptakan jalur perdagangan yang lebih aman, saling menguntungkan, dan memastikan pertumbuhan ekonomi di wilayah kita. Kita bisa membangun sebuah peradaban yang kuat dan sejahtera.”
**
Dengan semangat baru, Kyy dan para pemimpin mulai merumuskan rencana untuk Dewan Aliansi. Mereka menetapkan waktu untuk pertemuan pertama dan membahas berbagai isu yang perlu diselesaikan. Kyy merasa optimis tentang masa depan, tetapi dia juga menyadari tantangan yang akan datang.
Beberapa bulan berlalu, dan Dewan Aliansi berhasil dibentuk. Pertemuan pertama mereka berlangsung di sebuah kota netral yang terletak di antara semua kerajaan. Kyy tiba lebih awal, mengamati tempat pertemuan yang dipenuhi dengan bendera dan simbol dari berbagai kerajaan. Dia merasa bangga bisa menjadi bagian dari upaya ini.