Suara bentrokan senjata dan teriakan prajurit bergema di medan perang yang gelap. Kyy, Rana, dan Aryan bersiap untuk berhadapan dalam pertarungan yang akan menentukan nasib aliansi dan kekaisaran mereka. Di sekeliling mereka, pertempuran masih berkecamuk, tetapi ketiga pemimpin ini tahu bahwa hasil duel mereka akan mengubah arah peperangan.
“Persiapkan dirimu, Kyy,” kata Aryan dengan nada mengejek. “Malam ini, kita akan melihat siapa yang lebih kuat.”
Kyy merasa adrenalinnya meningkat. Dia mengangkat pedangnya, memandang tajam ke arah Aryan. “Aku tidak akan membiarkanmu merusak semua yang telah kita bangun!”
**
Pertarungan dimulai dengan serangan cepat dari Aryan. Dia melayangkan pedangnya dengan keahlian tinggi, mencoba menembus pertahanan Kyy. Namun, Kyy siap dan mampu menghindari serangan tersebut, melawan dengan pukulan balik yang kuat. Rana, tidak mau kalah, mengawasi di samping, siap membantu jika diperlukan.
“Jangan biarkan dia mendekat!” Kyy berteriak kepada Rana, tetap fokus pada musuh di depannya.
Aryan melanjutkan serangannya, memanfaatkan setiap celah yang ada. Kyy merasa terdesak, tetapi dia tahu bahwa setiap serangan yang berhasil dihindarinya adalah langkah menuju kemenangan. Dia mengatur napas dan mencoba untuk tetap tenang, mencari peluang untuk menyerang balik.
**
Selama pertarungan, Kyy teringat semua pengorbanan yang telah dilakukan oleh rakyat dan pasukannya. Dia ingat betapa kerasnya mereka berlatih, betapa mereka saling mendukung, dan betapa pentingnya untuk melindungi aliansi yang baru dibangun ini. Kyy bertekad untuk tidak membiarkan semua itu sia-sia.
“Bersiaplah, Aryan!” Kyy meneriakkan semangat. “Kau tidak akan menang!”
Dengan semangat yang membara, Kyy melancarkan serangan balasan yang berani. Dia melompat ke depan, mencoba untuk mengejutkan Aryan dengan serangan diagonal yang kuat. Pedangnya berkilau di bawah cahaya bulan, dan serangannya berhasil mengenai lengan Aryan, membuatnya terhuyung mundur.
**
Aryan merasakan nyeri di lengan, tetapi dia tidak akan menyerah. “Kau memang tangguh, Kyy! Namun, ini baru permulaan!” Dia segera menyerang kembali dengan kombinasi gerakan cepat, berusaha merebut kembali kendali atas pertarungan.
Kyy dan Aryan saling bertukar serangan, menghindari dan membalas dengan semangat yang tidak kunjung padam. Pertarungan mereka bukan hanya tentang kekuatan fisik, tetapi juga tentang strategi dan kecerdikan. Kyy berusaha membaca gerakan Aryan, mencari tahu kapan dan di mana dia bisa memberikan serangan mematikan.