Mulanya Zack hanya berniat mencari tahu tempat gadis itu tinggal. Namun, ketika si gadis tinggal lebih lama di sebuah griya tanaman yang menyediakan minuman gratis dari daun kopi muda yang diseduh seperti teh, Zack berinisiatif untuk mengirimi buket bunga bakung warna putih dan menyewa seorang kurir yang diberi tambahan tip, yang menunjuk ke arah Zack yang tengah duduk minum kopi seraya meminta gadis itu membaca pesan untuknya.
To: Penyelamatku, terima kasih. PS: aku mengundangmu makan siang bersamaku.
Lalu kurir membawa pesan balasan untuk Zack. Tidak, terima kasih.
Zack kembali menuliskan pesannya: tidak apa kalau kau sibuk, aku bisa menunggu. Bagaimana kalau makan malam?
Zack melihat gadis itu menghela napas, tampak jengkel dan berjalan ke arahnya tanpa basa-basi.
“Bagus kamu tak jadi bunuh diri,” sindir gadis itu. ”Tapi aku bukan psikolog ataupun konselor yang akan memberimu tips-tips ’menjadi lebih kuat’ di dalam acara makan siang maupun malam. Pergilah, kamu tak punya utang jasa yang harus dilunasi. Dan aku tak mungkin pergi denganmu, sekalipun aku tak punya kesibukan di sini.”