Galaksi beserta keenam temannya berjalan menyusuri koridor sekolah membuat para siswa memusatkan perhatian mereka kepada ketujuh lelaki itu. Ketujuh lelaki itu adalah pendiri sekaligus inti dari Geng Jaguar. Mereka lebih dikenal dengan sebutan 'Sevguar' yang merupakan kepanjangan Seven Jaguar.
Galaksi menggelengkan kepalanya heran ketika melihat Leo yang sedang menggoda salah satu adik kelasnya bersama dengan Badai.
"Eh eneng gelis! Makin manis aja neng!" Goda Leo sambil mengedipkan sebelah matanya membuat adik kelasnya itu terlihat salah tingkah.
"Yaelahhh Le! Lo emang kagak ada kapok kapoknya ye godain cewek!" Keluh Bintang sambil menjitak kepala Leo.
"Kampret lo Tang! Kalo otak gue kendor gimana nanti?" Ringis Leo.
"Emang udah kendor kali Le!" Sahut Samudra.
"Enak ae lo sam!" Balas Leo tak terima.
"Kantin kuy!" Ajak Badai.
"Kuylah! Tapi lo yang traktir ya Dai?" Jawab Meteor.
"Gila lo Yor! Katanya orang kaya, tapi jajan aja masih minta ama gue!" Decak Badai.
"Kan lo suami gue Dai!" Celetuk Meteor ngasal membuat Badai membelalakan kedua matanya tak percaya.
"Busetttt! Lo hamil anaknya Badai yor?" Heboh Leo membuat Badai melotot kepadanya.
"Anjiirrr yor! Kasian gue ama lu. Kok lo jadi nggak waras ya?" Heran Samudra sambil menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Elo lagi Dai! Tega amat sama si Teor! Kecewa mama sama kamu Badai!" Ujar Leo dramatis.
"Sialan lo pada! Enak aja kalo ngomong. gue masih normal kali!" Umpat Badai tak terima membuat teman temannya itu terkekeh.
"Yor, ada Kejora tuh! Samperin gih!" Ucap Bintang sambil menunjuk Kejora dan Aurora yang sedang berjalan kearah mereka dengan dagunya.
"Masa bodo!" Sahut Meteor ketus.
"Kejora! Abang Meteor manggilin!" Teriak Leo membuat Kejora memutar kedua bola matanya malas. Gadis itu berjalan menghampiri ketujuh cowok itu dengan Aurora yang ada di sampingnya.
"Ngapain lo manggil gue hah?" Tanya Kejora sewot.
"Iddihhhh geer banget lo! Siapa juga yang manggilin lo? Mau aja ditipu sama si kampret!" Jawab Meteor.
Kejora mengalihkan pandangannya dan menatap tajam kearah Leo yang sedang cengengesan melihatnya sambil mengacungkan kedua jarinya membentuk tanda 'peace'.
"Sekali lagi lo bohongin gue, Nih buat lo!" Kesal Kejora sambil menunjukkan kepalan tangannya kepada Leo membuat lelaki itu meringis.
"Ebusetttt galak amat sih pacar lo Yor!" Desis Leo membuat Meteor menoyor kepalanya.
"Sembarangan lo! Amit amit ya gue punya pacar kayak dia!" Desis Meteor sambil menunjuk Kejora.
"Hati hati Yor. Siapa tau nanti dia yang bakalan jadi jodoh lo." Ucap Mars mengingatkan.
"Lah emang bener kok Mars! Mana mau gue punya pacar yang mulutnya kaleng rombeng kayak dia!" Jawab Meteor membuat emosi Kejora meledak ketika mendengarnya.
"Woyy telor busuk! Lo pikir gue juga mau apa punya pacar gila kayak lo, Ogah!" Balas Kejora tak mau kalah.
Leo merogoh saku jaketnya untuk mengambil ponsel miliknya. Badai yang melihat itupun mengerutkan kedua alisnya bingung lalu menepuk bahu Leo pelan membuat lelaki itu menoleh.
"Ngapain lo?" Tanya Badai penasaran.
"Ya ngerekamlah bego! Kan lumayan bisa jadi gosip satu sekolah." Jawab Leo sambil memainkan kedua alisnya.
"Gila lo Le! Sama temen aja kayak gini lo. Ckckck, eh tapi boleh juga sih. Lumayan buat tambah followers." Jawab Badai membuat Leo menjitak kepalanya.
"Dih sok sokan suci lagi lo Dai!" Jawab Leo yang dibalas cengiran oleh Badai.
"Dasar cewek sinting!" Umpat Meteor.
"Dasar cowok gila!" Balas Kejora.
Aurora menghela nafasnya kasar melihat perdebatan Kejora dan Meteor yang tidak ada habis habisnya. Saat gadis itu ingin memisahkan keduanya, Galaksi menahannya. Lelaki itu menarik tangan Aurora untuk pergi meninggalkan teman temannya yang masih sibuk dengan pertengkaran Meteor dan Kejora. Tetapi keduanya tidak menyadari ada sepasang mata yang sedari tadi mengawasi mereka, Mars. Lelaki itu terdiam sambil terus menatap Galaksi yang menarik tangan Aurora menuju ke taman belakang sekolah.
Ketika keduanya sudah sampai di taman belakang sekolah, Aurora menyentak kasar tangan Galaksi membuat lelaki itu menoleh kearahnya dengan menampilkan raut wajah datar miliknya.
"Ngapain lo narik narik gue? Lo pikir gue sapi hah?" Ketus Aurora membuat Galaksi menaikkan sebelah alisnya.
"Ngerasa?"