GENG MOTOR VS ANAK KEBANGGAAN BIMASAKTI

Wiza chaisarin
Chapter #11

10. TINGKAH GILA

Galaksi berjalan memasuki ruang rawatnya dengan Aurora yang masih berada di gendongannya. Wajah lelaki itu masih saja memancarkan aura dingin sehingga membuat siapapun yang melihatnya langsung bergidik ngeri.

"Pacaran mulu lo bos!"

Galaksi dan Aurora tersentak kaget ketika menemukan keenam anggota Sevguar yang sedang bersantai riang di sofa yang ada di dalam ruangan tersebut. Galaksi mengerutkan dahinya ketika melihat teman temannya itu masih menggunakan seragam sekolah masing masing.

Bolos lagi pasti! Pikir Galaksi.

Mereka semua melihat kearah Galaksi dan Aurora dengan senyuman jahil yang tercetak jelas di wajah tengil masing masing. Keenam lelaki itu saling menatap satu sama lain seolah memberikan kode melalui tatapan mata mereka masing masing.

Aurora menyembunyikan wajahnya di balik punggung lebar Galaksi karena teman teman lelaki itu terus saja memperhatikannya sedari tadi. Gadis itu berdecak kesal ketika melihat Leo yang sedang menaik turunkan alisnya dengan senyuman menyebalkan yang terukir di wajah lelaki itu.

Pasti si Verguso nih biang keladinya! Decak Aurora di dalam hatinya.

Gadis itu sangat yakin jika Leolah yang telah meracuni otak dari para anggota Sevguar lainnya. Dasar Verguso sialan!

"Kenapa mata lo semua liatin cewek gue mulu? Pengen gue colok hah?" Bentak Galaksi karena merasa risih dengan tatapan teman temannya itu kepada Aurora. Walaupun mereka adalah teman temannya, Galaksi tetap merasa terusik jika itu menyangkut tentang Aurora. Sekarang Aurora adalah pacarnya, jadi wajar kan jika ia bersikap seperti ini?

"WHAT? ANJIRRR! BANG GALGAL BENERAN PACARAN SAMA NENG AURA? WAH EMANG BENER BENER INI TIDAK BISA DIBIARKAN! DEDEK EOO MERASA TERSINGGUNG JADINYA!" Leo berteriak frustasi sambil meloncat loncat di atas sofa Rumah sakit dengan kedua tangan yang bersedekap di depan dada.

Semua anggota Sevguar menatap kearah Leo dengan tatapan melongo ketika melihat tingkah gila playboy satu itu.

"Woy curut! Turun lo sekarang! sebelum gue penggal leher lo sampe botak!" Ancam Samudra sambil menggulung seragamnya hingga ke siku.

"Siaga satu siap!" Teriak Badai membuat suasana semakin ricuh.

Bintang menepuk bahu Samudra pelan membuat lelaki itu menoleh lalu menaikkan satu alisnya seolah bertanya 'ada apa?'

"Keknya lo ketularan si kampret dah Sam! Mana ada orang penggal leher jadi botak? Dasar gila lo!" Desis Bintang tajam.

"Masa sih? Ya sorry lah. Erosi gue tadi Tang." Cengir Samudra.

"Emosi bego!" Sahut Meteor membenarkan.

Bintang berdecak kesal sambil berkacak pinggang ketika melihat Meteor yang sudah membuka ikat pinggang sekolahnya lalu berjalan mendekat kearah Leo.

"Woy kampret! Turun kagak lo sebelum gue keluarin itu jin dalam badan lo!" Bintang langsung merebut air mineral yang sedang di minum oleh Mars tanpa permisi membuat lelaki itu menatapnya tajam.

"Turun lo Lee sebelum gue musnahin lo dari dunia ini!" Meteor berteriak keras namun masih saja di acuhkan oleh Leo. Lelaki itu masih terus meloncat loncat tidak jelas di atas sofa dengan sepatu yang masih bertengger manis di kakinya.

"Anjirrr Lee! Mendingan lo turun aja deh. Itu kuman di sepatu lo udah pada keluar Nyet! Kasian gue sama perawatnya entar kena kuman lo waktu bersihin sofanya! Banyak najis lo soalnya!" Badai langsung melempar sebuah bantal yang ia ambil dari sofa ke kepala Leo.

"Aduhh Babang Dadai kok lemparin Dedek Eoo cih? Akit au!" Ringis Leo tapi tetap meloncat dengan satu tangan yang terus mengusap usap kepalanya.

"Perasaan gue tadi lemparnya pelan dah." Gumam Badai.

"DEDEK EOO KECEWA SAMA BABANG GALGAL! GARA GARA ABANG GALGAL, REPUTASI DEDEK EOO SEBAGAI PLAYBOY CEPGUAR RUNTUH BERABE!" Leo menggerang Frustasi membuat teman temannya semakin geram melihat tingkah lelaki itu.

"Kumat lagi ini anak gilanya!" Gumam Galaksi pelan lalu berjalan kearah kasur Rumah sakit dengan Aurora yang masih berada di gendongannya. Lelaki itu berjalan santai melewati teman temannya yang sedang perang dunia ketiga dengan Leo si playboy gila.

Galaksi menurunkan Aurora di kasur rumah sakit lalu mengambil dua bungkus snack yang ada di nakas lalu memberikannya kepada Aurora.

"Kenapa Gal?" Bingung Aurora.

"Makan." Jawab Galaksi dingin membuat Aurora langsung mengangguk patuh dan mulai memakan snack itu sembari menonton perperangan yang sedang terjadi antara anak anak Sevguar melawan satu playboy gila, siapa lagi jika bukan Leo.

"OKEY SAUDARA SAUDARI! ADIK KECIL, ADIK MANIS! BABANG MANIS BABANG PAHIT! BENCONG BANCI! MARI MARI SAKSIKANLAH! PERTEMPURAN ANTARA PLAYBOY GILA BMS MELAWAN ANAK ANAK WARAS BMS!! SILAHKAN SILAHKAN SATU TIKET SATU JUTA RUPIAH SAJA! MURAH MERIAH! MELATIH OTAK MENJADI LEBIH PINTAR BELAJAR!" Mars menggeleng gelengkan kepalanya mendengar teriakan Badai. Lelaki itu berteriak menggelegar di seluruh penjuru ruangan membuat semua orang menutup telinganya.

"Woy Bangsat! Bisa tuli kuping gue kalo lo treak treak kek gitu!" Sentak Meteor lalu memukul keras kepala Badai.

"Udahlah Yor jangan di ladenin si curut ini! Mendingan sekarang kita mikir gimana caranya musnahin orang gila satu ini!" Usul Samudra sambil menunjuk Leo yang masih saja loncat loncat tidak jelas di sofa Rumah sakit. Meteor mengangguk lalu membisikkan sesuatu di telinga Samudra dan Bintang secara bergantian.

"Lah lo pada ngapain wey? Ngegibah orang ya lo pada? Inget dosa Nyet! Dosa!" Bintang menjitak keras kepala Badai yang menggangu rapat penting mereka.

"Lo sebenernya tim kita atau tim Orgil sih Dai?" Decak Meteor.

"Orgil apaan Yor?" Tanya Badai dengan tampang bloonnya.

"Ya orang gila lah goblok!" Sentak Meteor geram dengan tingkah lemot Badai.

"Oh orang gila. Bilang dong dari tadi Yor!" Jawab Badai dengan cengiran khasnya.

Meteor menepuk dahinya sendiri. "Ya Allah tolong kuatkanlah hati hambamu ini!" Seru Meteor sambil mengusap usap dadanya berusaha sabar dalam menghadapi musibah yang sedang menimpanya ini.

"Sabar Yor! Gue juga udah makan hati punya temen yang kagak waras kek begini." Ucap Samudra sambil menghela nafasnya.

"Okey lo pada mau cepet kelar kan ini drama?" Tanya Bintang membuat keduanya mengangguk.

"Jadi kit-"

"Woy! Gue juga mau ikut dong, yakali ngerumpi kagak ngajak ngajak lo pada." Bintang menghentikan ucapannya ketika melihat Badai yang tiba tiba langsung nimbrung dalam obrolan itu. Bintang mentap tajam Badai begitu juga dengan Samudra dan Meteor.

"Diem lo curut!" Sentak ketiganya membuat Badai langsung terdiam.

"Anjirrr! Lo pada salah minum obat apa gimana? Kok bisa serempak gini sih?" Badai menautkan kedua alisnya bingung.

"Dai, awas ye kalo rencana ini sampe gagal. Lo yang gue cemplungin ke kandang buaya. Ngerti lo?" Sentak Samudra galak.

"Kok gue sih Sam?" Protes Badai tak terima.

"Karena lo biang keroknya bego!" Sahut ketiganya lagi lagi bersamaan membuat Badai mendengus kesal.

"Serah dah serah! Heran gua, gua mulu kenanya! Gue pernah salah apa sih sama lo pada?" Kesal Badai.

"Banyak! Sampe kagak kehitung lagi." Jawab Meteor sekenanya.

"Udah berisik lo pada! Sekarang kita fokus buat ngurusin si kampret satu ini." Ucap Samudra sambil menunjuk Leo.

Leo mendelik kesal kearah Samudra lalu berkacak pinggang. "Abang Sam gitu ya sama Dedek Eoo, enggak punya perasaan!" Teriak Leo membuat Samudra memutar kedua bola matanya jengah.

"Najis kampret! Yakali lo manggil gue abang. Kagak sudi gue jadi abang lo!" Gentak Samudra membuat Leo mengerucutkan bibirnya.

"Sumpah rasanya pengen gue tampol dah itu bibir lo Lee!" Geram Badai dengan kedua tangan mengepal di udara.

"Gue doain suruh dower itu bibir lo!" Timpal Bintang mengenaskan.

"HUWAAA! KALIAN JAAT!" Teriak Leo sambil menggerang.

"Bodo amat!" Sahut Meteor.

"Kagak peduli gue!" Tambah Bintang.

"Kagak peduli juga!" Beo Badai membuat Bintang langsung menoleh.

"Kagak kreatif lo bego!" Sentak Bintang yang di balas cengiran oleh Badai.

"BERHENTI MAIN MAIN!" Bentak Samudra membuat keduanya seketika langsung terdiam.

"Siap komandan!"

"PASUKAN! SIAPKAN SENJATA!" Teriak Samudra membuat Meteor, Bintang dan juga Badai langsung pasang kuda kuda dengan senjata di tangan masing masing.

Badai dengan bantal sofa saktinya. Meteor dengan ikat pinggang andalannya. Dan juga Bintang dengan air mineral keramat miliknya. Eittss ralat, milik Mars sebenarnya. Oh iya, jangan lupakan juga Samudra dengan vas bunga yang ia pinjam alias maling dari nakas rumah sakit.

"Definisi orang orang goblok!" Celetuk Mars sadis.

"SERANG!!"

"Rasenggan!!"

"Mampus lo siluman!"

Lihat selengkapnya