Motor ninja milik Galaksi mulai memasuki perkarangan SMA Bimasakti. Hari ini Galaksi memang sengaja untuk berangkat bersama dengan Aurora. Walaupun gadis itu sempat menolaknya, tapi Galaksi bersikeras untuk memaksa Aurora agar mau berangkat sekolah bersamanya.
Bahkan ia juga harus berhadapan dengan para bodyguard bodyguard sialan itu. Tapi pada akhirnya, Aurora mengalah dan mau berangkat sekolah berasama dengan Galaksi.
Sepang muda mudi itu berjalan beriringan, membuat semua mata memandang kearah keduanya. Bagaimana tidak? Dua musuh bebuyutan BMS berangkat bersama? Waw! Itu adalah keajaiban yang tidak akan pernah terlupakan oleh seluruh penghuni SMA ini.
Aurora berusaha melepaskan pelukan Galaksi dari pinggangnya. Ia merasa risih dengan tatapan semua orang yang tertuju kepadanya. Berbagai bisikan mulai terdengar membuat Aurora mendesah berat. Gadis itu meringis ketika melihat banyaknya siswa yang sedang mengabadikan moment langka ini dengan kamera ponsel masing masing.
Aurora mengalihkan tatapannya ketika merasakan sebuah tangan kekar yang kembali memeluk pinggangnya. Aurora mendesis pelan, siapa lagi jika bukan Galaksi pelakunya. Lelaki itu tampak santai meskipun menjadi pusat perhatian seperti saat ini.
"Kutub! Lo bisa lepasin pinggang gue enggak sih? Malu tau diliat sama anak anak." Bisik Aurora pelan.
Galaksi mengedikkan kedua bahunya acuh. "Emang kenapa sayang? Kamu cemburu mereka liatin aku kayak gitu?"
Aurora melotot mendengar ucapan Galaksi barusan. Satu tangannya terulur untuk mencubit pinggang Galaksi.
Galaksi meringis pelan. "Aduh Ra! Kamu nyubit sakit ya, udah kek capit kepiting aja."
"Itu kata kata aku!" Sahut Aurora yang di balas kekehan oleh Galaksi.
"Pinjemlah sayang!"
"Pinjem pinjem, kamu pikir duit hah?" Sentak Aurora.
"Nggak papa, kan jadi impas. Aku pinjem kata kata kamu, kamu pinjem duit aku. Adil kan?" Ujar Galaksi membuat Aurora mendengus kesal.
"Kamu enggak ikhlas bayarin aku semalem? Enggak ikhlas hah? Okey, Aku ganti uang kamu, dua kali lipat!" Jawab Aurora dengan raut kekesalannya.
Galaksi kembali terkekeh melihat Aurora yang di buat kesal olehnya. Galaksi mencubit pipi Aurora gemas, "Enggak kok sayang. Aku ikhlas bayarin kamu. Jangankan es krimnya, Mbak Mbak penjualnya juga bisa aku beliin." Goda Galaksi sembari mengedipkan satu matanya jahil kepada Aurora.
"Mau kamu apain Mbak Mbaknya Galaksi?" Tanya Aurora gereget sembari berusaha menahan rasa kesalnya.
"Ya mau aku nikahin-lah!" Sahut Galaksi tanpa beban. Aurora tidak bisa lagi menahan kekesalannya. Kesabarannya sudah habis sekarang karena lelaki di hadapannya ini.
"MAU AKU AMUKIN KAMU HAH? BERANI KAMU NGOMONG KAYAK GITU KE AKU? AKU TAMPOL TAU RASA KAMU!" Teriak Aurora meluapkan kekesalannya.
Galaksi tertawa keras. Keduanya sama sekali tidak peduli dengan banyaknya siswa yang sedang memperhatikan mereka.
"Ekhem! Cieee, cemburu nih ceritanya?" Galaksi kembali menggoda Aurora. Galaksi menaik turunkan kedua alisnya jahil. Dan berhasil, pipi Aurora kini sudah memerah karena ulah Galaksi. Gadis itu mengumpat kesal karena ia lupa jika saat ini mereka berdua sedang berada di sekolah.
Galaksi mendekatkan wajahnya kepada Aurora. Hal itu semakin membuat Aurora malu setengah mati. Jantungnya berdetak dengan sangat cepat di dalam sana.
Sorak sorai dari siswa siswa lain mulai terdengar. Ada yang merasa senang dengan kedekatan keduanya, tapi ada juga yang merasa iri dan juga dengki.
"Woy! Kayaknya Aurora sama Galaksi jadian njirrr! Videoin bangsat! Moment langka ini!"
"Ih kok Galaksi gue direbut sih? Emang dasar ya Aurora itu pelakor!"
"Gatel banget si Aura sama pacar gua Anjirrr!"
"PJ Gal! PJ!"
"GILA! DUA MUSUH BMS PACARAN WOY! SUMPAH MIMPI APE GUE SEMALEM!"
"Katanya musuh, tapi kok jadi pacar sih? Drama apaan nih?"
"SAUDARA SAUDARI MOHON BERSABAR! ABANG GALGAL SAMA NENG AURA INI BUKAN PACARAN LAGI, TAPI UDAH NIWKAH! ALIAS MARIED! YOU KNOW MARIED?"
Jangan tanyakan lagi suara siapa yang paling terakhir itu. Ya, siapa lagi jika bukan Leo Satya Verguso.
Galaksi dan Aurora sama sama mengumpat kesal ketika melihat adanya batang hidung Leo. Bisa mereka pastikan, hal ini akan semakin rumit karena adanya curut sialan satu itu. Belum lagi ditambah dengan kembaran Leo, Badai. Kedua lelaki itu sama sama memiliki otak yang sedikit geser, ya sebelas dua belaslah.
"PERHATIAN PERHATIAN!" Badai dan Leo berjalan di depan dengan gaya sok coolnya. Sementara di belakang mereka, berdiri Mars, Samudra, dan juga Meteor yang sedang menggeleng gelengkan kepala heran melihat tingkah absurd keduanya.
"Temen lo noh Sam! Urusin kek, jadi kasian gue!" Samudra mendelik tajam kepada Meteor.
"Goblok lo! Enggak ngaku gue punya temen otak setengah kayak gitu." Jawab Samudra ogah ogahan.
"Jangan bilang kek gitu Sam, siapa tau entar mereka berdua bisa jadi orang sukses." Balas Bintang sok bijak.
"Woy kadal tobat! Tumben otak lo alim dikit. Kesambet apaan lu?" Tanya Meteor penasaran.
Bintang mengedikkan kedua bahunya acuh tak acuh. "Gue ini emang dari lahir udah sholeha." Ucap Bintang seraya menepuk nepuk dadanya bangga.
Samudra menjitak kepala Bintang keras. "Anak sholeh bego! Sejak kapan lo jadi anak sholeha geplak?" Cibir Samudra sambil berdecak.
"Lo apa apaan sih Sam? Nama bokap gue itu bukan Sholeh. Lo gila apa enggak waras? Yakali masih muda udah pikun. Nah kalo Pak Sholeh itu, dia RT di kompleks rumah gue, lo kenal? Atau jangan jangan, lo anaknya Pak Sholeh?"
Samudra menggeleng gelengkan kepalanya pasrah. Lelaki itu menghembuskan nafasnya panjang. Kenapa teman temannya bisa menjadi gila seperti ini?
"Serah dah serah! Emang lo yang paling bener Tang!" Pasrah Samudra.
"HEY YANG ADA DI SANA! HEY YANG ADA DI SINI!" Teriak Leo sembari berkeliling dengan sebuah sapu yang ia jadikan sebagai gitar. Jangan tanyakan dimana lelaki itu mendapatkannya. Jawabannya adalah meminjam alias nyolong di kantinnya Bu joget.
"AYO SEMUANYA KITA BERGEMBIRA! YANG ADA DI SANA, AYO NYAYI! YANG ADA DI SINI, AYO JOGET! IKUTIN GERAKAN BABANG EOO YA!" Galaksi di buat melongo dengan tingkah absur Leo. Sejak kapan ia mempunyai anggota gila seperti itu?
Leo mulai berjoget ala lagu dangdut dengan badan lenturnya. Di sampingnya, juga ada Badai yang ikut bergoyang sambil menyayikan lagu ABG TUA.
"AYO SEMUANYA DI GOYANG!" Teriak Leo dengan pinggul yang masih asik bergoyang mengikuti irama lagu yang dinyanyikannya.
Para siswa langsung berteriak heboh ketika melihat dua anggota Sevguar yang sedang berjoget dangdut seperti ini. Ada yang merekam kejadian tersebut, dan ada pula yang ikut bergoyang bersama dengan dua manusia setengah waras itu.