Teman yang baik, bukan yang mencampuri urusan temannya.
"PRIMAAAAAAA!" teriakan menggema dari seorang wanita paruh baya, mampu membuat gadis yang masih menikmati indahnya mimpi itu harus terbangun.
Dengan langkah kaki yang berat, dia membuka pintu kamarnya. Gadis itu memasang cengiran khasnya, yang dibalas dengan timpukan handuk oleh sang ibunda. Berkacak pinggang melihat kelakuan gadis belia yang telah dia lahirkan tujuh belas tahun lalu.
"Mandi sekarang! Cah wadon kok males iki piye?" gerutunya.
Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, gadis itu segera bergegas untuk mandi. Daripada dia harus diguyur dengan air dingin. Segera menyelesaikan rutinitas kesehariannya, sebelum ada bel alam yang akan memanggilnya kembali.
"Aduh Jeng, seriusan itu beritanya emang bener."
"Si Dora itu anaknya bu Dori, hamil Jeng."
"Dora itu kan seumuran sama anakku si Prima?" tanya ibu Prima.
"Ih, Jeng Wiwi. Prima anak, Jeng kan mainnya di rumah, si Dora itu sering keluar malam, Jeng."