“Ethan! Ada yang mencarimu! Katanya dari agensi kamu!” Ethan yang sedang duduk membacakan script naskah untuk adegan nanti siang, menoleh ke arah kru yang memberitahukan hal tersebut.
Lokasi syuting Pria Istriku memang tertutup, tidak bisa sembarang orang untuk masuk ke dalamnya, jika ada yang berkeperluan untuk datang, orang itu harus melapor terlebih dahulu.
Mi Sun yang selalu berada di samping Ethan mengerutkan keningnya, jika seseorang dari agensi mereka membutuhkan sesuatu dari Ethan, mereka bisa saja menghubungi Ethan atau dirinya, yang merupakan manajer dari Ethan.
“Apa orang dari agensi meneleponmu?” tanya Mi Sun ketika Ethan telah meletakkan naskah yang dia pegang dan siap untuk berdiri, menghampiri orang itu.
“Ah,” Ethan menggaruk-garuk belakang kepalanya yang tidak gatal dan tersenyum canggung, “Aku meninggalkan handphoneku di mobil,”
“Sudah berapa kali noona bilang untuk tidak meninggalkan handphone kamu di mobil!” ucap Mi Sun memperingatkannya lagi.
“Iya iya! Aku tidak akan melakukannya lagi! Lagi pula, mereka bisa menghubungi noona jika aku tidak mengangkat telepon mereka,” ucap Ethan lagi.
“Sigh… lain kali jangan lupa lagi! Ayo kita pergi menemui orang itu, noona penasaran siapa yang datang menemui kamu,” ucap Mi Sun.
Ethan dan Mi Sun akhirnya pergi bersama untuk melihat siapa yang datang menemui Ethan, tapi keduanya terkejut ketika bertemu dengan seorang wanita yang tersenyum kepadanya.
“Oppa,” ucap wanita itu sambil melambai-lambaikan tangannya.
Kru keamanan yang menahan wanita itu menengok ke arah lambaian tangan wanita itu, setelah Ethan mengangguk, kru itu meninggalkan mereka.
“Ara, ada apa?” tanya Ethan menghampiri wanita itu.
“Aku kebetulan aja lewat sini dan mengingat lokasi syuting oppa ada di sekitar sini, jadi sekalian aku mampir,” jawab Ara.
“Aduh, masih pagi-pagi udah dengar omong kosong,” jawab Mi Sun yang mendengar alasan Ara. Mi Sun bisa melihat dengan jelas bahwa wanita itu sengaja datang kemari.
Ara hanya melirik Mi Sun dan mengabaikannya, “Oppa udah makan siang? Yuk kita makan bareng,” ajak Ara.
Ethan menatap Mi Sun seakan memberikan peringatan, dia memang memikirkan bahwa Ara hanya basa basi saja ketika mengatakan itu, tapi wanita itu tidak terlihat seperti sedang berbohong, jadi mungkin dia memang kebetulan sedang ada urusan di sini.
“Maaf Ara, tapi aku harus stand by di lokasi syuting sampai malam,” tolak Ethan.
Ara menggembungkan pipinya, pura-pura ngambek.
“Kalau begitu, oppa harus menemaniku seharian besok,” ucapnya lagi.
Ethan awalnya ingin menolak, karena terakhir kali dia pergi bersama Ara, Ara mengantarnya ke sebuah klub dengan pelayan pria yang hanya memakai celana pendek, dia bahkan menyuruhnya untuk berganti pakaian seperti itu.
Tapi ketika melihat Ara yang sepertinya memohon padanya, Ethan tidak bisa untuk menolaknya.