“Baik, sebentar ya, pak Ethan,” ucap Agung yang menaruh handphonenya di atas meja, menekan tombol speaker agar dia bisa mendengar suara Ethan dan memencet nomor lewat interkomnya.
“Halo, pak Agung, ada apa?” tanya seseorang ketika panggilan Agung telah dijawab.
“Halo pak, aku ingin menanyakan sesuatu…” belum sempat Agung melengkapi perkataannya, tiba-tiba orang itu langsung memotong.
“Maaf pak Agung, bisakah mengatakannya secara to the point aja? Saat ini kondisi tim kami sedang darurat,” ucap orang itu.
“Apakah pak Nam atau ibu Wang menginstruksikan sesuatu mengenai nama NamTech yang muncul di trending topic suatu sosmed?” Agung langsung mengatakannya secara to the point pertanyaannya.
“Dasar bodoh! Gue gak mau tau ya! Kalian harus berhasil menemukan jejaknya!” Agung bisa mendengar bahwa orang yang menjawab teleponnya sedang marah-marah.
“Ah maaf pak Agung, apa tadi yang bapak tanyakan? Ah instruksi pak Nam atau ibu Wang ya? Tidak ada kok, mereka tidak menginstruksikan apa-apa,” jawab orang itu yang kembali berbicara dengan Agung.
“Kalian tidak boleh pulang kalau belum ketemu!” lanjut orang itu lagi yang masih dapat didengar oleh Agung
“Oh begitu,” jawab Agung.
“Ada apa? Sepertinya hal gawat sedang terjadi,” Ethan yang bisa mendengar pembicaraan mereka karena Agung mengaktifkan speaker di interkomnya juga
“Ah kamu...” orang itu sedikit terkejut ketika mendengar suara yang belum pernah dia dengar sebelumnya.
“Aku Ethan, ceo sementara NamTech,” jawab Ethan, memperkenalkan dirinya.
“Jadi, apa yang terjadi?” lanjut Ethan lagi.
“Ah, itu…,” orang itu terdengar sedikit ragu-ragu ketika ingin mengatakannya. Jika hanya Agung sendiri yang mendengarnya, itu tidak masalah. Dia bisa memohon kepada Agung untuk tidak mengatakannya kepada bos.
Tapi ternyata si bos telah mendengar ucapan mereka.
“Mati gue mati! Apa gue bakal dipecat ya? Ah, cicilan rumah dan mobil masih banyak juga, belum lagi 3 anak gue yang masih sekolah. Eh bentar, ini kan bukan murni kesalahan di kami, tapi kesalahan departemen IT Security” pikir orang itu yang merupakan manajer tim khusus untuk mencari tahu rahasia-rahasia perusahaan yang ingin bekerja sama dengan NamTech.
Masalah saat ini yang terjadi bukan karena kelalaian mereka.
“Katakan saja!” ucap Ethan lagi, membuat orang itu sedikit takut.
“Sepertinya… server NamTech diretas,” ucap orang itu. Dia lalu menjelaskan bahwa manajer cyber security* tiba-tiba menghubunginya untuk meminta tolong untuk menelusuri jejak pengguna lain yang tidak diketahui tiba-tiba masuk ke dalam server mereka. Server mereka sedang diretas!
Sementara orang-orang dari cyber security mencoba untuk mencari tahu apa saja data-data yang di curi dan meningkatkan keamanan mereka, tapi karena mereka kekurangan orang, mereka meminta tim khusus untuk membantu mereka.
“Apa?! Kita diretas lagi?! Kamu tahu ini kondisi yang gawat, kan?!” tiba-tiba Agung menaikan suaranya. Mereka dulu juga pernah diretas, tapi syukurlah tidak ada data yang bocor atau dicuri oleh orang itu, sepertinya orang itu hanya ingin menguji kemampuannya untuk meretas NamTech.