Genius Wife & Superstar Husband

Fallen_Angel
Chapter #49

Chapter 49: Trik Tarik Ulur

Nyali Ethan sedikit ciut ketika melihat tatapan itu.

“Mu-Mungkin bapak harus mengawalnya biar dia gak malu,” ucap Ethan agar satpam itu kembali melihat ke arah Carolina, dan sesuai dugaannya, setelah satpam itu melihat ke arahnya, tatapan Carolina kembali seperti semula.

“Ayo neng, gak usah malu-malu,” satpam itu kembali menghampiri Carolina. Melihat satpam itu yang sepertinya tidak akan berhenti mengganggunya, Carolina akhirnya menurut ikut bersama satpam itu.

“Jadi… ada yang bisa oppa bantu?” tanya Ethan sambil mengedipkan matanya, menggoda wanita itu. Entah kenapa Ethan merasa tertarik setiap kali melihat wanita itu berusaha menyembunyikan sifat aslinya.

“Gak ada kok, lihat pak Ethan dari dekat aja sudah cukup. Pak Ethan pasti sibuk banget kan ya sebagai ceo, pasti banyak laporan yang perlu bapak baca,” ucap Carolina sambil tersenyum.

“Lo cuma bisa mimpi jika mengira gue akan pura-pura jadi fans lo!” pikir Carolina.

Pak satpam yang mendengarkan itu hanya menganggukan kepalanya, “Syukurlah ternyata neng Carol bukan fans yang histeris ketika melihat idolanya,”

Ethan sedikit kecewa ketika melihat Carolina tidak berpura-pura menjadi fansnya yang histeris, meminta tanda tangan atau minta foto bareng. Melihat bahwa keadaan sudah tidak seru lagi, Ethan kembali menjadi serius.

“Iya, terima kasih. Kamu mau naik ke atas kan? Ayo kita sama-sama,” ucap Ethan, dia kemudian menatap satpam tadi dan berkata, “Bapak bisa kembali,”

Satpam itu mengangguk dan kembali ke posisinya. Ethan baru saja akan balik melihat ke arah Carolina, tapi wanita itu sudah tidak ada di tempatnya tadi. Ketika Ethan berbalik, dia bisa melihat wanita itu sedang menyapa resepsionis yang sudah berada di mejanya dan segera pergi menuju ke arah lift.

Melihat itu, Ethan kembali melangkahkan kakinya, setelah menyapa resepsionis, dia akhirnya berhasil menyusul Carolina yang masih menunggu lift untuk turun.

“Kenapa kamu jalan duluan? Bukankah sudah kubilang kalau kita bisa sama-sama,” ucap Ethan, tapi pandangannya lurus ke depan dan tidak memandang Carolina.

“Apa pernah gue bilang gue mau kita sama-sama ke naik ke atas?” tanya Carolina sengit dengan suara pelan, agar hanya Ethan yang mendengarkannya.

“Yah… nggak sih, tapi kan gak masalah juga kita naik bersama, kan?” balas Ethan akhirnya sambil mencoba melihat ke arah Carolina yang berada di sebelahnya, tapi lagi-lagi wanita itu sudah tidak ada. Saat Ethan melihat ke arah depan, wanita itu sudah berada di dalam lift dan siap menekan tombol untuk menutup pintunya.

“Hei!” ucap Ethan lalu dengan buru-buru menekan kembali tombol lift itu, setelah lift itu kembali terbuka, Ethan segera masuk ke dalamnya.

“Bukankah seharusnya kamu menungguku?” tanya Ethan setelah mereka berdua ada di dalam lift. Ethan lalu menekan tombol 6, karena di situ ruangannya berada.

Carolina hanya diam saja dan mengabaikannya, pria itu sudah terlanjur mengetahui sifat aslinya, jadi dia tidak perlu berpura-pura untuk bersikap manis lagi padanya, bukan?

Melihat wanita itu hanya diam saja, Ethan mengernyitkan dahinya, dia tidak pernah bertemu dengan orang yang benar-benar mengabaikannya. Untuk pertama kalinya, ada yang mengabaikannya!

Lihat selengkapnya