Seorang wanita berambut panjang sedang menatap pria yang berada tak terlalu jauh darinya. Tatapan wanita itu penuh dengan kekaguman sekaligus tatapan dengan penuh kesedihan.
“NG!”
“NG!”
“NG!”
“NG! Stop! Kamu bisa akting gak sih? Siapa yang merekomendasikan sampah gak guna ini?!” teriak seseorang yang berada di belakang layar monitor sambil menunjuk-nunjuk wanita yang telah membuat kesalahan itu..
“Maafkan aku, maafkan aku,” wanita itu terus menerus menunduk minta maaf. Meski ini debut drama pertamanya, wanita itu bisa berakting dengan baik. Hanya saja lawan mainnya yang sepertinya memiliki aura tersendiri ketika sedang berakting dan itu berhasil membuat dirinya terintimidasi dan kewalahan.
“Sunbaenim*, maafkan aku,” setelah berkali-kali menundukkan kepala kepada pria yang berada di belakang layar. Wanita itu kemudian menatap seorang pria yang rambut yang dicat merah yang menjadi lawan mainnya.
(*Senior)
“Ah tidak apa-apa, kok.” balas pria itu.
“Kalau begitu kita istirahat dulu 15 menit, kalau setelah itu kamu masih melakukan kesalahan juga, tak peduli siapa orang di belakangmu, aku akan menendangmu keluar dari sini,” ucap pria yang berada di belakang layar monitor tadi.
Mendengar hal itu, wanita yang dimarahi tadi hanya bisa menunduk. Ini adalah debut drama pertamanya. Bagaimana pun, dia harus segera debut!
“Ethan, ini minum dulu,” wanita berambut panjang yang tadi menatap dari kejauhan tiba-tiba memberikan minuman ketika pria berambut merah tadi datang mendekat.
“Terima kasih, noona*,” ucap pria berambut merah yang dipanggil Ethan tadi dan mengambil minuman yang diberikan oleh wanita berambut panjang tadi.
(*sebutan yang digunakan pria kepada wanita yang lebih tua)
“Seharusnya kamu saat ini tidak mendapatkan lawan main yang payah seperti itu,” dengus wanita berambut panjang itu.
“Sudahlah, noona, lagi pula peran ini cukup asik kok,” balas Ethan yang kini duduk di salah satu kursi yang disediakan dan membolak balik script naskah miliknya.
“Apa kamu yakin kamu gak mau mengikuti perintah mereka saja? Menemui Ara?” tanya wanita berambut panjang itu.
“Mi Sun noona! Sudah kubilang aku gak mau mengikuti jalan itu! Aku akan menunjukkannya dengan kemampuanku sendiri!” ucap Ethan.
“Kalau begitu ayo kita resign saja! Kamu bisa minta bantuan paman untuk membayar uang ganti ruginya,” balas Mi Sun. Namun Ethan hanya diam saja dan tetap membolak balikkan script naskah miliknya.
Melihat itu, Mi Sun hanya bisa membuang nafas dalam-dalam. Dia tidak benar-benar mengerti kenapa Ethan tetap mau bertahan di agensi yang sudah tidak bisa menghargainya lagi.
***
“Ah, penulis Hong, kamu di sini?” tanya pria yang sibuk menatap layar monitor.
“Iya, aku membawakan naskah untuk episode berikutnya. Ngomong-ngomong, siapa aktor yang memerankan karakter Sung Woo itu?” tanya penulis Hong.
“Ah, dia, namanya adalah Nam Ethan, kenapa? Tidak sesuai lagi dengan ekspektasimu? Sudah kubilang kamu tidak perlu datang ke lokasi syuting, kami bisa mengirim seseorang untuk mengambil naskahnya seperti sebelumnya,” ucap balik pria itu.
Wanita itu menggeleng, “justru sebaliknya, dia membawakan karakter Sung Woo dengan sempurna, apa dia rookie? Aku lagi bebas aja jadi sekalian mampir sebentar,” balas penulis Hong.
“Dia kalau tidak salah memiliki dua drama sebelum ini, dan di drama terakhirnya dia memenangkan penghargaan Best New Actor,”
“Lalu kenapa dia malah memerankan Sung Woo yang merupakan adik dari pemeran utama wanita yang jarang mendapatkan screen time?” tanya balik penulis Hong. Sebagai penulis dari drama “Pria Istriku”, penulis Hong tentunya benar-benar tau seluk beluk dari tiap karakter dan menurut dirinya, pria itu setidaknya bisa menjadi pemeran pria utama atau pemeran pria kedua, bukan malah menjadi pemeran pembantu.
Pria Istriku bercerita tentang seorang wanita yang menikah dengan seorang dokter mapan dikarenakan perjodohan yang dilakukan oleh ayahnya yang baru saja meninggal dan ayah dokter tersebut. Awalnya dia tidak ingin mengikuti perjodohan itu, tapi mengingat kini dirinya hanya tinggal berdua dengan adiknya, Sung Woo, dan keuangan mereka menurun ketika ayahnya meninggal, dia akhirnya menikahi dokter itu.
Semua orang disekitarnya mengatakan bahwa dia beruntung karena menikahi dokter itu, tapi sebenarnya itu tidak benar. Suaminya terlalu sibuk dan dingin, membuatnya tidak diperhatikan. Namun, hal itu berubah ketika wanita itu menghadiri acara reunian sekolah dan bertemu kembali dengan mantannya yang masih ada perasaan untuknya.
“Menurutmu kenapa aktor dengan akting sebagus itu, memenangkan penghargaan Best New Actor, dan memiliki kepribadian yang baik, malah memainkan karakter Sung Woo setelah mendapatkan penghargaan itu?” tanya pria itu sambil melirik Ethan yang kini sepertinya sedang membantu aktris pemula yang merupakan lawan mainnya.
Penulis Hong mengikuti tatapan pria itu dan hanya bisa menghela nafas.
“Entah petinggi di agensinya buta, atau…”
“Dia menyinggung seseorang yang tidak seharusnya disinggung, dunia entertainment selalu seperti ini, penulis Hong. Kamu sudah beberapa tahun di sini dan masih belum mengetahui aturan yang tidak terucapkan?” tanya pria itu. Namun penulis Hong hanya bisa terdiam. Aturan yang tidak terucapkan, entah sudah berapa orang yang jatuh akibat tidak mengikuti aturan tersebut.
Penulis Hong benar-benar sangat menyayangkan bakat Ethan, ini adalah tahun ke 8 dia di dunia entertainment, dan sudah 5 naskah drama yang ditulis olehnya sebelum akhirnya memutuskan hiatus selama 3 tahun.
Selama itu, dia jarang menemukan aktor atau aktris yang cocok untuk berperan sebagai karakter yang ditulis olehnya. Bahkan, drama terakhirnya dia sempat beradu argumen dengan sutradara karena merasa aktor dan aktris itu tidak cocok dengan karakternya. Namun, sebagai penulis, suaranya tidak benar-benar dibutuhkan dalam proses seleksi pemain. Itulah alasan kenapa dia sebenarnya enggan untuk datang ke lokasi syuting karena takut melihat pemerannya tidak memainkan karakter yang ditulis olehnya dengan baik.
Tapi setelah melihat Ethan yang memerankan karakter Sung Woo, dia merasa bahwa pria itu benar-benar adalah Sung Woo yang dipikirkannya ketika dia menulis karakter tersebut.
Sung Woo sendiri sebenarnya karakter yang tidak terlalu sulit tapi kalau salah dibawakan akan benar-benar salah. Dia adalah karakter anak sekolah kaya yang hidup dengan damai, dan tidak pernah melanggar aturan bahkan, tapi setelah ayahnya meninggal dan dirinya ditinggalkan oleh teman-temannya karena sudah jatuh miskin, dia menjadi pembangkang di sekolah. Hal tersebut menjadi parah ketika kakaknya menerima untuk menikah dengan dokter yang sama sekali tidak dicintai oleh kakaknya. Dia membenci kakaknya yang “menjual dirinya” demi uang.