Drtt…. Drtt… Drtt…
“Ah, siapa sih ini yang telepon, ganggu aja,” batin Carolina kesal. Saat ini dia sedang menikmati makanan yang baru saja dibawakan oleh pengemudi ojek online sambil melanjutkan menonton animenya.
[Panggilan Video dari Andrew]
“Apa sih tiba-tiba minta untuk melakukan panggilan video,” batin Carolina. Dia langsung mengangkatnya tapi tidak mengaktifkan kameranya. Segera di layar langsung ditampilkan wajah Andrew.
“Halo Carol,” ucap Andrew sambil tersenyum dan melambaikan tangannya.
“Halo, ada apa?” tanya Carolina.
“Wajahmu mana? Kok gak keliatan?” tanya Andrew ketika melihat di layar handphone miliknya hanya terdapat wajahnya.
“Ini lagi gak bisa panggilan video aja, ada apa?” tanya Carolina sekali lagi.
“Ohh… padahal pengen lihat wajah kamu,” gumam Andrew pelan tapi masih dapat didengar oleh Carolina. Setelah mengantarkan pulang Carolina waktu itu, tiba-tiba Andrew mulai mengganti panggilan mereka menjadi aku-kamu ketika dia mengirimkan pesan atau pun meneleponnya. Carolina pun hanya diam saja walau mendengar hal itu.
“Ingat gak aku undang kalian untuk pesta ulang tahunku?” tanya Andrew. Carolina terdiam sebentar, seperti mencoba untuk mengingatnya.
“Iya, kenapa?” tanya Carolina.
“Besok harinya. Kamu jadi ikut kan? Soalnya aku baru mau pesan tiketnya,”
“Nanti aku kasi tau di pesan aja ya. Maaf banget, ada urusan mendadak,” ucap Carolina yang langsung mematikan teleponnya.
Carolina kemudian kembali melanjutkan makanan dan menonton animenya. Saat ini animenya sedang seru-serunya dan Carolina sudah tidak lagi fokus akan percakapannya dengan Andrew. Dia lebih suka dalam keadaan fokus ketika sedang berbicara, dengan begitu dia merasa lebih menghargai lawan bicara.
“Yui,” panggil Carolina ketika animenya telah selesai.
“Ya, mama,” jawab Yui tak lama kemudian.
“Besok seharian mama tidak akan pulang dan nanti pulang besoknya, kamu jangan menarik perhatian yang tidak perlu, ya!” ucap Carolina memperingatkan, kejadian beberapa hari yang lalu ketika Yui hampir memberitahukan lokasi mereka sedikit membuat Carolina was-was.
“Baik, mama,”
“Bagus, anak baik,” jawab Carolina kemudian mengirimkan data dirinya yang diperlukan untuk memesankan tiket pesawat pada Andrew. Dia telah memutuskan untuk ikut sebagai tahap terakhir dari hadiah untuk dirinya sendiri. Sebentar lagi dia akan sibuk dengan pekerjaan sampingannya dan tugasnya sebagai mahasiswa. Jadi tak masalah jika liburan ditambahkan sebagai hadiah untuk dirinya sendiri, kan?
“Eh, Dion tadi telepon, ada apa ya?” batin Carolina ketika menyadari bahwa Dion meneleponnya di saat yang bersamaan ketika Andrew meneleponnya.
“Biarin aja deh, mungkin mereka tadi sedang bersamaan,” Carolina memutuskan untuk tidak membalas telepon Dion, toh pria itu juga tidak membalas pesannya tadi dan hanya meneleponnya. Kalau memang itu sesuatu yang penting, pria itu pasti akan menghubunginya sekali lagi.
Beberapa saat kemudian, Andrew mengirimkan pesan bahwa besok jam 10 pagi dia akan menjemputnya karena penerbangan mereka jam 12 siang. Carolina langsung mengiyakan karena setidaknya dia akan menghemat uang transportasi untuk ke bandara.