Genius Wife & Superstar Husband

Fallen_Angel
Chapter #8

Chapter 8: Bali (3)

“Gimana Ve? Diangkat gak?” tanya Andrew kepada Vera. Saat ini Andrew, Vera, Carolina, dan Dion sudah berada di bandara tapi Riko dan Clara masih belum kelihatan.

“Gak nih, lo gimana on? Riko angkat gak?” tanya Vera pada Dion yang lagi menghubungi Riko. Dion hanya menggeleng pertanda teleponnya juga gak diangkat.

“Tuh dua anak pada kemana sih?” ucap Andrew kesal sambil sesekali melirik jam di tangannya. Penerbangan mereka yang tinggal sebentar lagi tapi dua anak itu sama sekali tidak kelihatan.

-Perhatian, penerbangan xx 2143 tujuan Denpasar akan segera lepas landas. Para penumpang diharapkan melapor ke gate 7…-

Setelah pengumuman itu berakhir, terlihat dua orang yang lari tergesa-gesa menuju ke arah mereka.

“S-Sorry b-bro, huft.. huft,” ucap Riko ketika sampai di depan mereka.

“Kalian berdua dari mana aja sih?!” tanya Andrew kesal.

“Tadi kita berdua datangnya kecepetan, terus si gondrong katanya lapar, terus kita cari makan dulu deh,” ucap Clara menyalahkan Riko.

“Eh pemuja plastik! Ini kan gara-gara lo yang awalnya bilang gak lapar terus akhirnya pesan makanan juga, mana makannya lama banget,” ucap Riko tak mau disalahkan.

“Ya kan gue lapar juga liat lo makan, lagi pula tadi udah gue bilang bantuin habisin tapi lo gak mau!” 

“Udah udah, ayo kita masuk dulu, lo berdua tiap ketemu berantem mulu deh, bisa jodoh lho ntar. Itu aja pakaiannya udah kayak pasangan, mau bulan madu, ya?” goda Dion sambil menunjuk pakaian mereka. Clara memakai atasan kaos putih dengan skinny jeans berwarna merah muda dan sepatu sneaker berwarna putih dan Riko juga memakai kaos oblong putih dengan ripped jeans serta sepatu sneaker berwarna putih

“Bulan madu apaan! Lo sengaja ikut-ikut gue ya, gondrong?” tuduh Clara.

“Idih amit-amit, gue juga suka warna putih! Gue kan hatinya bersih, lagi pula gue juga cocok pake putih, aura kebaikan gue terpancar,” ucap Riko sambil mengibaskan rambutnya ke belakang. Melihat itu, Clara langsung menatapnya dengan jijik.

“Oh~ Ve~ mulus,” goda Clara ketika mereka sedang berjalan dan akhirnya menyadari penampilan Vera.

“Apa sih, Ra! Dibandingkan gue, pakaian Carol lebih bagus dong,” ucap Vera sambil menunjuk Carolina yang berada di depan mereka. Vera saat ini memakai sweater berwarna kuning dengan hotpants dan sepatu sandal berwarna hitam sementara Carolina memakai kaos polos berwarna hitam dengan celana jeans dan sneaker berwarna hitam.

“Hm, iya, eh guys, kayaknya masih ada waktu, yuk kita foto-foto dulu bentar,” ucap Clara ketika sudah berada di dekat gate 7.

“Eh iya yuk yuk, Carol fotoin kita dong,” ucap Vera kemudian menyerahkan handphonenya. Carolina yang tak keberatan mengambil handphone itu dan memotret mereka.

“Ndre, On, Riko juga, ayo kita foto bareng,” panggil Vera ketika para pria hanya diam saja melihat dirinya dan Clara yang sedang foto-foto.

“Gue gak deh,” ucap Dion yang berdiri dibelakang Carolina. Sementara Andrew dan Riko sudah berada disamping Vera dan Clara.

“Udah sana Di, nanti aku yang foto,” ucap Carolina menatap Dion.

“Hmm.. Udah mana handphonenya,” ucap Dion mengambil handphone yang dipegang Carolina dan mengangkat tangannya tinggi-tinggi untuk mengambil foto mereka. Sebagai orang dengan tinggi 178 cm dan orang tertinggi di antara mereka, Dion dapat mengambil foto semua orang di dalam satu frame.

“Mana gue lihat hasilnya,” ucap Clara yang langsung mengambil handphone tersebut.

“Bagus, bagus, ah hasilnya pada bagus semua. Gue baru tau kalo Carol ambil fotonya bagus, makasih ya,” ucap Clara yang puas dengan hasilnya.

“Kirim ke gue juga dong, Ve,” ucap Riko.

Lihat selengkapnya