Genius Wife & Superstar Husband

Fallen_Angel
Chapter #17

Chapter 17: Penyewanya adalah

“Bagaimana? Dia meminumnya?” tanya pria berambut coklat. Saat ini mereka kedua pria itu sedang berada berjoget di lantai dansa dan sesekali melirik ke arah kelompok Carolina.

“Tentu saja! Teman pelayan kita itu hebat! Dia sengaja menaruh itu di gelas yang paling dekat untuk diraih oleh target kita,” jawab pria berambut pirang itu tersenyum puas. 

Dalam bisnis seperti ini mereka harus memiliki koneksi orang dalam, dan mereka telah berhasil berteman dengan seorang pelayan di klub ini.

“Kalau begitu kita tinggal menunggu saja wanita itu pergi ke toilet,” jawab pria berambut coklat kemudian mulai memisahkan diri dan mencari wanita untuk joget bareng.

Pria berambut pirang itu mengangguk, mengizinkan temannya untuk bersenang-senang sebentar.

“Tapi, kenapa pelanggan itu memesan minuman yang sama dengan si target? Apakah dia juga merencanakan sesuatu?” pikir pria berambut pirang itu. Tapi dia segera menepis pikirannya. Dia meminum minuman di botol yang dia bawa dan mulai berjoget kembali.

***

“Duh! Malu! Kenapa Clara sama Carol gak cipika cipiki juga sih sama Andrew?” batin Vera yang tiba-tiba menyadari bahwa hanya dia yang melakukan cipika cipiki dengan Andrew sementara yang lainnya tidak.

“Apa gue tadi terlalu agresif, ya?” pikirnya lagi.

Tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba ada seseorang yang memegang pundaknya. Vera kemudian menoleh ke arah Dion seakan bertanya, “kenapa?”

Dion tidak menjawab dan hanya menunjuk ke depan, Vera mengikuti arah yang ditunjuk Dion dan mendapati Clara yang sedang memanggil-manggil namanya.

“Mau turun ke lantai dansa gak?” teriak Clara yang telah selesai melakukan live di ig.

Vera terdiam sebentar, dia sudah meminum setengah minumannya tapi tidak terjadi apa-apa. Dia melirik Carolina dan sepertinya wanita itu juga masih baik-baik saja karena wanita itu masih sibuk dengan handphonenya seperti biasanya.

“Yaudah ayo! Ndre, turun gak?” tanya Vera. 

“Kalian aja, gue masih pengen minum ini,” ucap Andrew menolak.

“Udah kita bertiga aja sama si gondrong ini. Dion katanya dikit lagi, kalo Carol katanya mau di sini aja,” balas Clara yang sudah berdiri dari tempat duduknya.

Vera akhirnya mengangguk dan mengikuti Clara dan Riko turun ke lantai dansa

“Kamu terlihat cantik,” ucap Andrew tiba-tiba ketika tinggal mereka bertiga di tempat duduk. Dion yang duduk di posisi agak jauh tidak dapat mendengar ucapan Andrew.

“Eh? Apa?” tanya Carolina yang tidak begitu mendengar ucapan Andrew karena suara musik yang begitu keras. Tapi dia bisa mendengar bahwa Andrew mengatakan sesuatu.

“Antingnya terlihat cocok untukmu,” ucap Andrew sambil menunjuk anting-anting pemberiannya yang dipakai oleh Carolina.

“Makasih,” jawab Carolina tersenyum. Dia benar-benar memikirkannya ketika hendak memakai anting-anting itu. kalau gak dipakai, nanti Andrew mungkin merasa akan canggung, tapi kalau dipakai, dia seperti memberikan harapan untuk Andrew. Setelah memikirkannya baik-baik, dia memutuskan untuk tetap memakainya, setidaknya hanya untuk malam ini saja.

“Kalungmu juga cantik,” ucap Andrew yang menyadari sebuah kalung berliontin C melingkari leher Carolina. Tapi dia kemudian segera mengalihkan pandangannya, menyadari bahwa Carolina memakai gaun dengan belahan dada rendah.

“D*mn! Besar juga!” batin Andrew menelan ludah

“Tenang Andrew! Tenangkan dirimu!” batinnya yang berusaha menenangkan pikirannya. Sudah terlalu lama sejak dia melakukan hal itu, dan penampilan Carolina kali ini memang seksi abis!

“Makasih,” jawab Carolina sambil tersenyum dan sesekali menyesap minumannya.

“Carol! Foto bareng, yuk!” tiba-tiba Dion pindah dari tempat duduknya dan duduk disamping Carolina. Dia kemudian mengeluarkan handphonenya dan langsung mengambil foto.

“Aku kan belum siap!” ucap Carolina yang terkejut dengan blitz kamera yang tiba-tiba mengambil fotonya.

Lihat selengkapnya