Genius Wife & Superstar Husband

Fallen_Angel
Chapter #21

Chapter 21: Dasar Brengsek

“Uh…” Carolina tiba-tiba terbangun dan merasakan sakit dikepalanya.

“Ha…” Carolina tiba-tiba terkejut ketika menyadari dia tidak memakai pakaian, dia menatap ke sekelilinginya dan menemukan seorang pria berambut merah yang tertidur di sampingnya. Pria itu juga tidak memakai apa-apa di bagian tubuh atasnya, untuk bagian bawah Carolina bisa menyimpulkan pria itu juga tidak memakai apa-apa, meski di bagian bawah pria itu tertutup selimut.

Tiba-tiba kenangan apa yang mereka lakukan semalam terlintas dibenak Carolina, bagaimana pria itu mulai menindih tubuhnya, menciumnya, dan sampai akhirnya melakukannya.

“Ahhh…. sialan! br*ngsek! T*i!” Carolina tiba-tiba mulai mengumpat, dan memukul-mukul kepalanya. Dia tak menyangka pengalaman pertamanya akan dilakukan seperti ini.

Merasa berisik, Ethan mulai terbangun, dan melihat wanita yang menghabiskan malam dengannya mulai mengumpat dan memukul-mukul kepalanya sendiri. Ketika kepala wanita itu berputar untuk memandangnya, Ethan kembali menutup matanya.

“Apakah dia menyesal? Tapi mengingat kejadian semalam, dia menikmatinya kok! Lebih baik pura-pura tidur aja dulu, canggung banget!” pikir Ethan akhirnya.

Setelah merasa puas mengumpat dan memukul dirinya sendiri, Carolina memandang Ethan.

“Pria ini siapa sih? Kenapa juga rambutnya merah kayak apel gitu?” ucap Carolina yang mengamati pria yang tidur disampingnya.

“Ahh… sialan! Gue kok tiba-tiba ngerasa kayak di cerita dongeng ya?! Seorang putri yang kehidupannya hancur karena memakan apel merah yang ditawarkan nenek sihir!” ucap Carolina tiba-tiba mengingat dongeng yang dulu diceritakan oleh papanya. Warna rambut pria itu tiba-tiba mengingatkannya pada buah apel merah.

“Huh, sudahlah, udah terjadi juga. Mandi dulu lalu turun, sebelum nih apel merah bangun,” setelah menenangkan dirinya, Carolina kemudian berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ethan yang yakin bahwa Carolina sudah masuk ke dalam kamar mandi membuka matanya,

“Siapa sebenarnya wanita itu? Jadi maksudnya dia yang tidur bersamaku adalah sebuah bencana?! Hah?! Padahal kamu juga menikmatinya! Lagi pula putri macam apa yang mengumpat kayak gitu!” Ethan tiba-tiba merasa tersinggung. 

Kalau memang dari awal wanita itu tidak menyukainya, kenapa juga dia mau dibayar untuk masuk ke kamarku? Lalu setelah semalam menikmatinya, dia tiba-tiba merasakan bahwa tidur denganku adalah sebuah bencana?

Berapa sih jumlah uang yang diterima olehnya dari Agung?!

Suasana kamar itu kembali hening membuat Ethan bertanya-tanya.

“Bukankah wanita itu ingin mandi? Tapi kenapa tidak ada suara air yang terdengar,” pikir Ethan. Baik shower atau bathtub sepertinya belum dinyalakan.

“Hiks… Hiks…” tiba-tiba Ethan mulai mendengar suara tangisan wanita, awalnya dia mengira dia hanya membayangkan saja, tapi lama kelamaan suara tangisan itu semakin terdengar dengan jelas dan berasal dari dalam kamar mandi.

“Dia menangis,” tiba-tiba Ethan terdiam dan mencoba mengingat kejadian semalam, “Apakah aku terlalu kasar padanya? Apa dia menangis karena aku?” rasa bersalah mulai menyelimuti dirinya sendiri.

Dia ingin segera bangun, masuk ke dalam kamar mandi, dan memeluk wanita itu. Meminta maaf atas hal yang mungkin tanpa Ethan sadari sudah menyakiti wanita itu.

Tapi Ethan menahan dirinya, mungkin dia adalah orang terakhir yang ingin dilihat oleh wanita itu saat ini. Jadi Ethan hanya tetap berada di atas tempat tidur dan mendengar tangisan wanita itu.

Setelah kembali tenang, Carolina akhirnya mulai mandi di bawah shower. Dia membilas kuat-kuat tubuhnya yang dirasa sudah menjadi kotor. 

Dia memang bukan wanita yang religius, tapi setidaknya dia memiliki fantasinya sendiri akan bagaimana malam pertamanya dengan pria yang telah menjadi suaminya, pria yang dia cintai. Bukan melakukannya dengan pria yang sama sekali tidak dia kenal!

Lihat selengkapnya