Ting Tong… Ting Tong…
Ethan sudah beberapa kali memencet bel pagar rumahnya, namun tidak ada jawaban dari dalam.
“Apakah tidak ada orang di rumah?” pikir Ethan.
Saat ini memang lagi hari minggu, mamanya juga lagi sakit. Mungkinkah papanya memulangkan para pembantu di rumahnya?
“Iya, sebentar!” tiba-tiba ada suara wanita terdengar dari dalam.
“Siapa ya?” ucap wanita itu. Wanita itu tingginya sekitar 160 cm, berkulit sawo matang dan sepertinya masih berusia sekitar 17 atau 18 tahun.
“Mau cari siapa?” tanya wanita itu lagi ketika melihat Ethan. Ethan saat ini masih memakai kacamata hitam dan topi miliknya.
“Ah, itu…” belum sempat Ethan ingin menjelaskan, wanita itu sudah terlebih dahulu memotong kata-katanya.
“Maaf ya pak, ko dan ci nya lagi keluar,” ucap wanita itu akhirnya.
“Ko dan ci kan lagi istirahat, gue juga mau lanjutin nonton drakor ini, siapa sih ini yang datang bertamu siang-siang di hari minggu? Mana rambutnya merah lagi,” pikir wanita itu.
“Siapa itu Tuti?” tiba-tiba seorang wanita paruh baya keluar dari rumah dan menghampiri mereka.
“Ini bu, kayaknya ada tamu yang mau cariin bapak dan ibu,” ucap wanita yang bernama Tuti itu, dia menyingkirkan badannya sedikit agar orang yang dipanggil bu bisa melihat tamunya.
“Siapa ya… astaga! Nak Ethan!” ucap wanita paruh baya itu yang langsung mengenali Ethan dan memegang tangan pria itu.
“Bu Wati?” ucap Ethan yang membuka kacamata hitamnya dan memeluk wanita paruh baya itu.
“Ya ampun! Nak Ethan! Sini ayo masuk! Ibu masih gak percaya kalau nak Ethan sudah pulang!” ucap Wati, air mata sedikit terlihat di sudut matanya karena terharu.
“Makasih bu, ibu sehat-sehat aja, kan? Maaf ya Ethan gak pernah ngabarin ibu,” jawab Ethan sambil masuk ke dalam rumah.
Tuti yang baru pertama kali melihat ibunya seperti itu, menjadi penasaran akan sosok pria yang baru saja datang. Setelah mengunci kembali pagar rumahnya, dia menyusul ibunya dan pria itu masuk ke dalam.
“Ibu, itu siapa si… OMO! ETHAN OPPA! KYAA! AKU NGEFANS BANGET SAMA OPPA!” Tuti tiba-tiba menjerit ketika mengenali pria yang berada di depannya. Dia bahkan secara refleks mendekati Ethan dan berniat untuk memeluk pria itu.
Ethan oppa! Orang yang baru saja beberapa menit yang lalu dia tonton di layar handphonenya sekarang berada tepat di depannya!
“Tuti!” bentak Wati yang langsung menghalangi anaknya.
Ethan hanya tersenyum ketika melihat Tuti, awalnya dia merasa Mi Sun terlalu berlebihan ketika mengatakan bahwa dia saat ini cukup populer, dia bahkan tidak mengira akan ada orang yang akan mengenalinya ketika dia pulang.
Tapi ketika melihat ada orang yang mengenalinya, bahkan meneriaki namanya dan mengaku sebagai fans nya. Ethan merasa senang!
“Udah gak apa-apa, bu. Halo,” ucap Ethan kemudian menyapa Tuti sambil tersenyum. Senyum yang sudah dia latih dan persiapkan ketika berjumpa dengan fans nya.
“Bo-Boleh sa-salaman?” tanya Tuti yang kemudian malu-malu mengulurkan tangannya.
Ethan yang masih tersenyum menerima uluran tangan dari Tuti dan kemudian memeluk bagian atas tubuhnya dan menepuk-nepuk punggung wanita itu.
Wajah Tuti seketika langsung memerah.