“Huftt… apa sih yang gue kerjakan di umur gue yang segini,” seorang pria menarik nafasnya panjang-panjang ketika tiba di depan kantor NamTech.
Dia kembali teringat kejadian beberapa hari yang lalu.
“Jak! Hari senin nanti kamu ke kantor NamTech, ya!” ucap seorang wanita yang sepertinya adalah atasannya.
“NamTech? Itu kan perusahaan IT. Apa ada sesuatu yang terjadi di sana?” tanya pria yang bernama Jaka itu.
“Kabarnya CEO mereka saat ini kena serangan jantung, dan nanti anaknya yang akan memimpin perusahaan mereka,” jawab wanita itu lagi.
“Anak mereka… yang perempuan itu ya, siapa namanya…,” ucap Jaka berusaha untuk mengingat-ingat nama anak perempuan mereka.
“Elena. Tapi kabarnya yang akan memimpin kali ini adalah putra bungsu mereka. Menurut informasi, Elena sedang sibuk di luar negeri,”
“Lalu? Kenapa aku harus ke sana? Kamu memintaku untuk menginterview putra bungsu mereka?” tanya Jaka yang heran dengan pemikiran wanita itu.
“Bukan! Kamu ke sana untuk mengambil gambar putra bungsu mereka. Bukankah ini terlalu mencurigakan? Berbeda dengan putri tertua mereka yang selalu di ekspos meski berada di luar negeri, tidak ada informasi apa pun mengenai putra bungsu mereka. Bahkan terpilihnya dia menjadi CEO sementara itu masih rahasia, hanya sedikit orang yang tahu!
“Iya sih, agak mencurigakan. Jadi maksudmu…?”
“Benar! Putra bungsu mereka pasti anak yang bermasalah! Jadi mereka merahasiakan identitasnya!” jawab wanita itu tersenyum puas ketika Jaka akhirnya mengerti tujuannya menyuruh dia ke sana.
“Tapi aku hari senin akan meliput aktris C yang terkena skandal dengan aktor B. Katanya hari senin dia akan ke kantor mereka. Jadi aku berencana menghadangnya sebelum masuk ke kantor,” ucap Jaka.
“Temanku! Kamu sudah berapa lama di industri ini? Mereka itu pasti hanya settingan! Apalagi aktris C itu adalah aktris pendatang baru dan mereka satu manajemen dengan aktor B! Lagi pula nanti di sana pasti banyak reporter yang lainnya! Dibandingkan dengan NamTech, itu adalah berita eksklusif!” ucap wanita itu berapi-api.
“Mau sampai kapan kamu hanya ingin menjadi reporter kelas bawah yang meliput skandal aktris? Aku bahkan hanya memberitahukan kamu tentang hal ini mengingat kita berdua teman seangkatan dulu. Kalau kamu tidak mau, aku akan memberikannya kepada yang lain,” ucap wanita itu yang memang merupakan teman seangkatan sekaligus atasan Jaka.
Dikarenakan berita eksklusif yang sering diberikan wanita itu, karirnya menjadi cepat dan menjadi pemimpin redaksi sementara Jaka tetap menjadi seorang reporter, namun karena pengalamannya dia tidak memerlukan lagi seorang editor untuk mengedit beritanya.
Jaka sebenarnya sudah lama ingin berhenti, tapi mengingat dia adalah seorang kepala rumah tangga dan anaknya baru memasuki kuliah, dia memilih untuk bertahan.
Apa lagi saat ini lagi susah untuk mencari pekerjaan.
“Ey, temanku! Aku hanya bercanda! Baiklah, aku pasti akan mendapatkan foto wajah putra bungsu pemimpin NamTech!” ucap Jaka. Wanita itu tersenyum puas ketika mendengarnya.
***
“Selamat pagi, pak. Ada yang bisa saya bantu?” sapa resepsionis ketika melihat Jaka seperti orang yang kebingungan.
“Ah… itu… saya mau pesan aplikasi,” ucap Jaka yang tiba-tiba mengingat bahwa salah satu servis yang ditawarkan oleh NamTech adalah pembuatan aplikasi.
“Maaf pak, bapaknya terlalu pagi datangnya. Untuk jasa pembuatan aplikasi biasanya nanti dilayani jam 9 pagi,”
“Ah… gimana ya mbak, soalnya saya datangnya dari jauh karena katanya perusahaan ini yang terbaik, saya juga udah terlanjur check out dari hotel yang saya menginap tadi malam,” ucap Jaka memberikan alasan.
Jaka sebenarnya bisa menunggu di luar kantor untuk mengambil foto diam-diam putra bungsu pemimpin NamTech. Tapi setelah mencoba bersembunyi di berbagai sudut, sudut pandang kameranya tidak pas jadi dia takut wajah putra bungsu itu tidak akan dapat diambil dengan jelas.