"Uhh... berisik," gumam Carolina yang berusaha meraih handphonenya yang berdering karena alarm yang dia pasang. Setelah berhasil mematikan alarm itu, Carolina diam sedikit sebentar sebelum akhirnya bangun dari tempat tidurnya.
Kepalanya sedikit sakit, karena dia baru saja pergi ke tempat tidur ketika jam sudah menunjukkan pukul 4 pagi dan memasang alarm pukul 7.30. Dia hanya tidur selama 3 jam 30 menit!
Sejak pulang dari tempat magang, Carolina berusaha untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh Ethan, dan dia berusaha untuk menggali perusahaan tersebut dengan lebih teliti, bagaimana pun, dia akan kehilangan 5 miliar rupiah jika informasi yang dia berikan sama seperti yang sudah ada di dokumen Ethan.
"Hah! Lihat aja nanti! Lo akan tau apa bedanya gue sama amatir yang lo pekerjakan!" ucap Carolina bersemangat ketika dia memikirkan hal tersebut.
Setelah mengumpulkan kembali pikirannya, Carolina mengambil handphonenya dan membuka aplikasi wa. Dia mencari kontak Andi.
Sebelum pulang kemarin Andi meminta kontaknya, meski tidak menyukai ada anak magang di timnya, bagaimana pun, Andi telah ditugaskan untuk menjadi pengawas Carolina selama magang. Jadi Andi merasa perlu untuk bertukar kontak dengan Carolina, biar mereka bisa berkomunikasi kalau ada sesuatu.
Carolina: "Selamat pagi, pak Andi. Hari ini aku izin gak masuk, ya. Ada urusan di kampus, makasih" 7.35
Setelah melihat pesan tersebut sudah centang dua, Carolina mengatur kembali alarm handphone miliknya pada pukul 10 pagi, sebelum akhirnya kembali tidur.
Dia sengaja bangun pagi untuk mengabarkan Andi, jika dia mengabarinya nanti jam 10 pagi, rasanya seperti dia sengaja membuat alasan untuk tidak masuk hari itu dan hal tersebut akan merusak image wanita baik yang coba dia bangun di tempat magang.
***
"Noona," bisik Ethan mendekati seorang wanita yang sedang menunggu di gerbang keluar bandara. Mi Sun sedikit terkejut karena dia sama sekali tidak mengenal orang itu.
"Ethan?" tanya Mi Sun dengan suara pelan karena tidak yakin bahwa pria yang memakai kacamata hitam, masker dan topi itu adalah Ethan. Ethan mengangguk. Keduanya kemudian berjalan menuju parkiran.
"Jika noona masih mengantuk, biar aku saja yang menyetir," Ethan menawarkan ketika mereka telah tiba di parkiran. Setelah mengetahui jam penerbangannya ke Korea Selatan, Ethan memberi kabar tersebut pada Mi Sin, seperti yang diminta oleh sepupu sekaligus manajernya itu. Mi Sun lalu mengatakan bahwa dia akan menjemputnya.
Jadi dari jam 3 pagi, Mi Sun sudah bersiap untuk menjemput Ethan. Ethan khawatir bahwa Mi Sun terlalu lelah untuk menyetir.
"Ah, baiklah. Terima kasih," ucap Mi Sun lalu memberikan kunci mobilnya.
"Jadwal syuting aku hari ini jam berapa, noona?" tanya Ethan sambil menyetirkan mobilnya.
"Kamu harus tiba jam 8 pagi di lokasi syuting. Sepertinya kamu akan ada adegan di sekolah," jawab Mi Sun yang sedikit menurunkan kursi di sebelahnya, memejamkan matanya dan mencoba untuk beristirahat.
"Oh ya, bagaimana keadaan paman dan tante?" tanya Mi Sun yang mengingat salah satu alasan Ethan harus pulang karena mama Ethan lagi sakit.