GERA

disasalma
Chapter #5

#5 GERA

Pagi menjelang, Rania sudah siap dengan seragam sekolah barunya. Gadis itu berjalan menuju ruang makan dengan senyum sumringah. Melihat tantenya memakai apron dan menyiapkan sarapan membuat Rania tergelak dan membantunya.

"Tadi ayah kamu telpon, Ran, katanya bunda kamu mau ke sini," kata Marwah.

"Iya, semalem bunda juga telpon Rania kok. Cuma nggak tau kapan datengnya," balas Rania.

"Kak Diko nggak mampir ke sini, Tante Mar?" tanya Rania sambil menuang susu ke dalam gelas.

"Biasanya sarapan ke sini kalo Bu Sari dateng ke rumah papanya siang, tapi kalo Bu Sari dateng pagi ya dia sarapan di sana. Kenapa emangnya?"

"Nggak pa-pa, Rania cuma nanya aja."

"Nanti berangkat bareng Tante, apa mau bareng abang kamu?"

"Bareng Tante aja, nanti Rania diturunin di jalan depan sekolahan lagi kalo bareng kak Diko." Rania mengerucutkan bibirnya.

"Pasti abang kamu udah cerita ya? Dia mau jaga privasi kamu, kan?"

Rania mengangguk dan duduk.

"Ikutin aja, Ran, maunya abang kamu itu. Tante juga udah mewanti-wanti dia jangan terlalu bandel tapi tetep aja nggak berubah. Kasian papanya berulang-kali dapet surat panggilan dari sekolah," ujar Marwah.

"Ini udah kelas dua belas kan, kak Diko? Semoga aja berubah," balas Rania.

"Aamiin."

Beda halnya di rumah Gesang, laki-laki itu sedang melihat kedua orang tuanya beradu argumen di ruang makan. Gatra saja yang melihat om dan tantenya seperti itu sudah jengah dan memilih keluar rumah.

Gesang meminum segelas susu cokelat hangat miliknya hingga tandas. Senyum sinisnya tercetak jelas di wajah.

"Papa sama Mama kalo mau lanjut ributnya silakan. Gesang mau berangkat sekolah dulu," ujar Gesang pamit lalu pergi.

Di luar rumah Gesang melihat Gatra sedang menyirami tanaman membuat Gesang tertawa pelan. Tumben sekali abang sepupunya itu menyirami tanaman.

"Ngapain, Bang?" tanya Gesang basa-basi.

"Nyegerinpikiran."

"Itu mah nyegerin tanaman bukan pikiran."

Gatra tertawa pelan dan mematikan keran. Laki-laki itu dengan telaten menggulung selang dan menaruhnya di teras.

"Berangkat sono lo, ntar telat!"

"Lo juga kuliah selesein tuh skripsinya biar cepet sidang terus lulus."

Gesang berjalan menuju motornya yang terparkir di samping mobil Gatra. Tak lupa ia memakai helm fullface-nya.

"Hati-hati lo, belajar yang bener! Kurang-kurangin nakalnya!"

Gesang mengacungkan jempolnya ke arah Gatra dan memacukan motornya melewati gerbang rumah dan melaju menyusuri kompleks.

>>><<<

XI IPA-1. Kelas baru Rania saat ini menjadi perbincangan murid-murid di SMA Tirta Jaya; selain pembahasan calon murid baru yang sedang MPLS. Terlebih lagi para siswi yang mempertanyakan siapa itu Rania, serta apa hubungannya dengan Gesang dan teman-temannya?

"Rania itu siapa sih, Zey? Kenapa mereka semua ngomongin Rania?" tanya Tisya kepada Zeya yang jalan di sampingnya.

Lihat selengkapnya