Puncak, beberapa saat tadi mobil yang Gesang kendarai bersama Rania berhenti di depan sebuah villa yang berjejer kurang lebih tiga bangunan. Hujan juga turun lebat, Gesang lupa tidak membawa payung. Sedangkan Rania masih tertidur pulas.
Gesang meraih ponselnya yang ia simpan di spot di tengah-tengah jok-nya dan Rania. Jemarinya menekan beberapa huruf hingga menampilkan kontak seseorang yang ada di dalam villa.
"Gue udah sampe, jemput di luar!"
Gesang memutuskan sambungan telepon itu dan mengambil jaketnya di jok belakang. Gesang ingin membangunkan Rania tetapi tidak tega saat melihat wajah polosnya.
"Kalo nggak gue bangunin juga kasihan tidur di sini," gumam Gesang mengambil secara perlahan slingbag yang gadis itu pegang.
"Ran," panggil Gesang sambil menepuk pelan pipi Rania. "Udah sampe, ayo bangun."
Suara erangan dari Rania terdengar. Gadis itu menolehkan kepalanya menghadap ke arah Gesang yang sedang mengulum senyum. Rania mengusap wajahnya pelan dan melihat ke arah luar. Hujan.
"Ini di mana?" tanya Rania dengan suara khas bangun tidurnya.
"Puncak," jawab Gesang membuat mata Rania mendelik dan menukikkan alisnya.
"Seriusan di puncak?" tanya Rania memastikan. Gesang mengangguk mantap sebagai jawaban.
"Mau ngapain coba? Pantes lama banget nyampenya dari tadi," gerutu Rania.
Gesang terkekeh pelan. "Sepupu gue sama temen-temennya lagi liburan di sini, gue diminta buat dateng ke sini. Nggak usah kuatir nanti kalo pulangnya malem gue udah izin kok ke Tante Marwah tadi."
"Masa?"
"Iya, udah telepon tadi pas lo tidur. Pelor banget Jakarta-Bogor aja tidur," ujar Gesang mencibir. Rania hanya mendengus pelan dan menerima uluran jaket dari Gesang.
"Buat gue?" tanya Rania.
"Enggak. Itu jaket yang dibeliin Kak Gizca, ya kali mau gue kasih ke lo," jawab Gesang.
"Siapa tuh?"
"Adiknya Bang Gatra."
Rania menganggukkan kepalanya.
Tak berselang lama kaca pintu mobil Gesang terketuk oleh seseorang. Gesang lalu mengajak Rania untuk turun dan memakai payung pemberian sepupu Gesang.
Di dalam villa ada beberapa orang teman-teman sepupu Gesang. Mereka semua menyambut Gesang dan Rania dengan senyuman ramah. Mereka juga sudah mengenal Gesang tetapi belum dengan Rania.
"Apa kabar kalian?" tanya Gesang sambil menjabat tangan mereka satu per satu.
"Baiklah, lo apa kabar, Bang? Udah punya pacar baru aja," balas Aksa dengan kekehan kecil.
Gesang melirik sekilas ke arah Rania dan menggerlingkan matanya, membuat Rania mendelik tajam.
"Bukan pacar gue itu," balas Gesang.
"Nggak percaya gue," timpal Arengga.
"Sama, gue juga nggak percaya. Ya kali bukan pacar tapi diajak ampe ke sini," sahut Rara yang sedang ngemil di samping Sharra.
Fahmi mendekat ke arah Rania dan mengulurkan tangannya. "Kenalin gue Fahmi Adam Putrajaya, adik sepupunya Bang Gesang. Ah, lebih tepatnya anak dari adiknya bokap Bang Gesang," katanya memperkenalkan diri.
Rania menerima uluran tangan itu dan tersenyum. "Derania Shabrilla, panggil Rania aja."
Fahmi menganggukkan kepalanya dan menyuruh Rania dan Gesang untuk duduk bergabung bersama mereka.
"Fahmi itu sepupu gue yang tinggal di Jogja, Ran, dan itu Arengga, Aksa, Sharra, sama Rara. Mereka temen-temennya Fahmi," papar Gesang mengenalkan satu per satu yang ada di dalam villa itu kepada Rania.
"Kalian bisa panggil gue Rania," ujar Rania.
"Kak Rania?" ulang Sharra.
"Panggil nama aja, kalian seumuran sama Rania," timpal Gesang.
Sharra mengacungkan jempolnya.
"Kalian kapan sampe?" tanya Gesang.