06.35 Waktu Singapura. Diko sudah siap berkemas untuk pergi ke Bangka Belitung. Sedangkan Papanya, sudah lima menit yang lalu pergi ke bandara untuk kembali ke Jakarta karena sebuah pekerjaan yang mengaharuskannya cepat tiba di Jakarta. Alhasil, tidak bisa menemani Diko untuk menemui Neneknya.
"Udah beres semuanya," gumam Diko. Kontan matanya melirik ke arah layar ponselnya yang menyala. Menandakan ada sebuah notifikasi baru.
Diko meraih ponselnya dan duduk di sofa. Ada email baru dari Valleta. Hampir satu bulan ini gadis itu tidak mengirim email yang selalu menyakan kabarnya dan sekolahnya. Tetapi, pagi ini, gadis itu kembali mengirim email. Isinya belum Diko ketahui. Berat sekali untuk membukanya. Tetapi, Diko sangat penasaran dengan isinya. Sepuluh menit bergelut dengan perasaannya, Diko memantapkan diri untuk membuka email dari Valleta.
ValletaRivania
Ke Saya
Derlan, kabar kamu baik, kan?
Aku punya kejutan buat kamu. Enggak tau sih, kamu bakalan seneng atau enggak pas tau kejutan dari aku ini, hehe.
I miss u, so much! Tapi bukan itu kejutannya.
Aku mau kasih tau satu hal dulu. Aku seneng, seneng banget malah pas kamu tiba-tiba ngirim email ke aku, dan bilang kalo waktu itu hape kamu sempet dipegang Gea. Bukan kamu yang minta aku ngejauh, tapi Gea. Aku seneng kamu jujur. Itu yang aku sukai dari cowok nakal kayak kamu.
Udah sih, udah lalu juga. Sekarang aku mau ngasih tau tujuan aku ngirim email lagi buat kamu. Aku harap kamu seneng sama kabar tentang aku yang satu ini.
Aku bakalan ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Tapi enggak tahu kapan. Cuma sebentar dan aku pengin banget ketemu sama kamu. Nggak ada dua hari aku di Indonesia. Aku cuma menuhin undangan dari salah satu keluargaku yang mau nikah. Dan habis itu balik lagi ke Amerika:( aku masih ada jadwal kuliah. Nggak bisa liburan kaya kamu sekarang.
Aku capek ngetik. Pengin nelepon kamu, kangen sama suara kamu. Tapi pasti nggak bakalan kamu terima telepon dari aku. Nggak apa deh, yang penting kamu bisa luangin waktu buat ketemu sama aku nanti pas aku udah sampe Indonesia. Eh Indonesia luas, maksud aku di Jakarta. Aku tunggu kamu di tempat biasa. Masih inget, kan? Aku harap kamu masih inget.
Udah dulu, ya?
Salam, Valleta♡
Diko menghela napasnya panjang. Menemui Valleta saat gadis itu berada di Indonesia? Apa Diko bisa mewujudkan keinginan gadis itu? Gadis yang masih memenuhi ruang dihatinya. Iya, gadis yang akan tetap dan terus ada di setiap sudut hatinya.
Diko mengacak rambutnya pelan dan bangkit. Ia harus ke bandara sekarang, sebelum tertinggal pesawat yang akan take off kurang dari satu jam.
>>><<<
"Kamu beneran udah nerima perjodohan dari Tante Rahma?" tanya Gizca pada Gesang yang sedang duduk berhadapan dengannya.
Gesang menggelengkan kepalanya mantap. "Kak Gizca kenapa nanya itu? Udah pasti jawabannya enggak," ujar Gesang.