Gesang mengusap rambutnya ke belakang setelah melepaskan hoodie yang ia pakai. Laki-laki itu menyampirkan hoodie-nya di bahu sebelah kanan dan berjalan menuju lab komputer untuk Try Out kelima hari kedua.
"Sang," panggil Linggar membuat Gesang menghentikan langkahnya. "Lo tau nggak temen lo udah bisa senyum lagi?" lanjutnya membuat Gesang menaikkan salah satu alisnya.
Diko sendiri yang jengah dengan tingkah Linggar langsung melengos pergi tanpa mau ikut mendengarkan ocehan Linggar. Diko tahu apa yang akan Linggar bahas.
"Masa' Diko udah bisa senyum, gue udah nggak lihat muka datar dia yang ngeselinnya minta ampun itu."
"Ya baguslah."
Linggar menatap Gesang dengan mimik muka yang datar. Dirinya sudah antusias, tetapi respons Gesang tidak seantusias ekspektasinya. Itu sangat menjengkelkan bagi Linggar.
"Halah, itu muka biasa aja nggak usah sok dimirip-miripin sama ice boy! Enggak cocok banget di elo!" cibir Gesang menoyor muka Linggar.
Sebelum Linggar mengeluarkan sumpah serapahnya, Gesang sudah terlebih dahulu ngacir pergi. Lagipula Gesang sudah tau sejak tadi malam jika Diko mengikhlaskan keputusan papanya. Pasti itu yang membuat Diko bisa kembali tersenyum.
"Sang," panggil Lusiana dengan senyum tipisnya.
"Iya, Na, kenapa?"
"Enggak pa-pa, aku mau ke kantin, kamu mau bareng atau nitip sesuatu gitu nggak?" tawar Lusiana dan dibalas gelengan kepala oleh Gesang.
"Lo aja. Gue mau ke lab," kata Gesang.
"Oh oke. Semangat ya TO-nya! Aku duluan," balas Lusiana lalu pergi setelah mendapatkan anggukan dari Gesang.
Gesang kembali melanjutkan langkahnya menyusuri koridor menuju lab komputer. Langkahnya kembali terhenti untuk kesekian kali, karena melihat Rania yang sedang duduk sendirian di bawah pohon rindang di dekat lapangan. Gadis itu benar-benar sendirian.
"Gue kangen lo, Ran, tapi lo kayaknya masih marah sama gue. Buktinya kemarin lo langsung ninggalin gue gitu aja," ucap Gesang lirih. "Tunggu gue dapetin bukti yang lo minta ya, Ran. Jangan bosen nunggu gue," sambungnya sembari melangkahkan kakinya lagi.
>>><<<
Setelah dua jam berkutat di depan layar komputer, Gesang mengajak kedua sahabatnya ke kantin untuk menyegarkan pikiran dan mengobati rasa haus.
Suasana kantin tidak seramai biasanya karena ini bukan jam istirahat untuk adik kelas. Ini waktu istirahat untuk kelas dua belas yang sudah atau yang belum mengikuti Try Out.