Kamu membuka mata dan kamu telah berada di tepi pantai utara.
Laut tengah mengamuk. Gelombangnya naik-turun seumpama punggung-punggung monster laut dalam dongeng yang menjelma nyata. Mereka tampak resah, ingin segera menerjang pantai, atau menelan apa pun yang ada di permukaan.
Mereka mengamuk karena tahu kamu telah datang.
Tak hanya laut, langit pun agaknya marah atas kehadiranmu. Kamu melihat langit telah mengaduk-aduk awan sehingga kelabu warnanya. Awan berputar-putar di atas kepalamu, sesekali mengeluarkan suara gemuruh teredam penuh ancam.
Para angin malah sudah tak sabaran. Mereka mengeluarkan suara deru yang terdengar seperti lolongan dari alam kematian. Mereka menyerangmu dengan terpaan kuat, sehingga kamu perlu menjejakkan kakimu kuat-kuat di pasir pantai. Rambut serta pakaianmu berkibar-kibar liar. Embusan mereka tidak main-main. Pepohonan kelapa di belakangmu sampai meliuk-liuk liar dibuatnya.
Kamu berusaha tegar. Kamu paham sekali risiko yang akan kamu ambil. Tidak hanya alam, makhluk-makhluk tak kasatmata juga geram akan keberadaanmu. Soalnya, kamu membawa sesuatu yang tidak seharusnya ada di dunia ini. Sesuatu yang bahkan dibenci oleh makhluk halus lainnya.