Gerbang Masa Terlarang

Nura Ki
Chapter #1

Hanya Satu Yang Tau #1

Pada suatu hari, Affa berangkat ke sekolah seperti biasa. Namun, di tengah perjalanan, ia terhenti karena jalan yang biasa ia lalui sedang diperbaiki. Tanpa pilihan lain, Affa memutuskan untuk mengambil rute berbeda.

Saat melewati jalan baru itu, matanya tertuju pada sebuah rumah tua yang tampak tak berpenghuni. Jendela-jendelanya tertutup debu, catnya mengelupas, dan suasana di sekitarnya terasa begitu sunyi. Namun, yang membuat Affa merinding adalah sosok bayangan putih yang terlihat melintas di salah satu jendela. Sebuah hawa dingin menyelusup di tengkuknya, tetapi ia memutuskan untuk mengabaikannya dan melanjutkan perjalanan.


Setibanya di sekolah, Affa segera menceritakan kejadian tersebut kepada teman-temannya: Karin, Nisa, dan Lin. Mereka mendengarkan dengan penuh rasa ingin tahu, hingga akhirnya muncul ide gila—mengunjungi rumah itu pada hari Sabtu, karena mereka libur sekolah.


Perjalanan ke Rumah Terlarang


Hari Sabtu pun tiba. Tanpa izin dari orang tua, mereka berempat berkumpul dan menuju rumah tua tersebut. Begitu melangkahkan kaki ke dalam, udara di dalam terasa lebih dingin dari seharusnya. Bau apek bercampur dengan aroma busuk menyambut mereka. Ruangan itu dipenuhi barang-barang antik dan furnitur tua yang berdebu. Namun, yang paling mengerikan adalah banyaknya bangkai hewan yang berserakan di sudut ruangan.


Saat mereka menaiki lantai dua, suasana semakin mencekam. Barang-barang di sana tampak lebih kuno, dan di antara tumpukan debu, Affa menemukan sebuah ponsel yang masih tampak bagus. Ia mengambilnya dan berkata, "Ini mirip HP Lin." Namun, Lin menggeleng dan menjawab, "HP aku mereknya Apel, yang ini merek Berry." Affa hanya menghiraukannya.


Mereka melanjutkan ke lantai tiga, meskipun tangganya tampak rapuh dan berderit di setiap langkah. Begitu tiba di atas, tiba-tiba barang-barang mulai berjatuhan. Suasana berubah semakin menakutkan, dan tiba-tiba… Karin menghilang.


Panik, mereka berlari secepat mungkin untuk keluar dari rumah itu, tetapi malapetaka belum berakhir. Saat mereka hampir sampai di pintu keluar, Nisa terlambat keluar… dan menghilang begitu saja.


Rahasia Kelam yang Terungkap


Keesokan harinya, Affa dan Lin memutuskan kembali ke rumah tua itu untuk mencari Karin dan Nisa. Dalam perjalanan, mereka bertemu dengan seorang nenek tua yang memperingatkan mereka. "Hati-hati, Nak… banyak anak yang hilang di rumah itu. Banyak hantu yang berkeliaran." Namun, mereka mengabaikan peringatan tersebut dan terus berjalan.


Begitu masuk, mereka menemukan Karin yang pingsan di salah satu ruangan. Dengan air, mereka mencoba membangunkannya. Perlahan, Karin sadar, tetapi ketakutan masih jelas terpancar dari wajahnya. "Nisa… dia ada di bawah tanah!" bisiknya dengan suara gemetar.

Lihat selengkapnya