Saat Naurel tiba-tiba bangkit dari kematiannya, ia langsung mengaktifkan kekuatan kegelapannya dan mengirim Affa, Lin, Karin, dan Nada ke waktu yang berbeda.
Dalam sekejap, tubuh mereka ditelan cahaya ungu gelap, dan mereka merasa seperti ditarik ke dalam pusaran tanpa ujung.
Ketika mereka membuka mata, mereka bukan lagi di dunia mereka.
Mereka berdiri di jalanan yang asing, di mana bangunan dan kendaraan tampak kuno. Udara terasa panas, dan langit begitu cerah.
"Dimana kita?" tanya Karin sambil mengusap keringatnya.
Mereka melihat sekeliling, dan menyadari bahwa mereka berada di tengah kota yang berbeda. Banyak orang berjalan dengan pakaian zaman dulu, sementara tentara berseragam militer Jepang tampak berjaga di beberapa sudut jalan.
Nada menelan ludahnya. "Aku punya firasat buruk... ini bukan masa kita."
Mereka segera menghentikan seorang pria tua yang lewat dan bertanya, "Pak, ini tahun berapa?"
Pria itu menatap mereka dengan bingung sebelum menjawab, "Hari ini tanggal 17 Agustus 1945... pukul 15.00."
Mata mereka melebar.
Mereka berada di hari kemerdekaan Indonesia.
Sebelum mereka bisa mencerna situasi, sekelompok tentara Jepang mendekati mereka.
"Hei, kalian! Berhenti!" bentak salah satu tentara sambil mengacungkan senapannya.
Affa mencoba tetap tenang, tetapi tentara itu semakin mendekat dengan tatapan curiga.
"Kalian bukan orang sini, bukan?" tanyanya dalam bahasa Indonesia dengan aksen Jepang yang kental.
Tentara lainnya meraih tas Karin dan menemukan sebuah benda aneh—ponsel.
"Apa ini?! Kamoe spion?" bentaknya marah.
Tanpa memberi mereka kesempatan untuk menjelaskan, para tentara Jepang langsung menangkap mereka dan menyeret mereka ke markas militer.
---
Tahanan di Masa Lalu
Mereka dijebloskan ke dalam sel yang gelap dan pengap. Di luar, mereka bisa mendengar suara langkah sepatu bot dan suara para tentara berbicara dalam bahasa Jepang.
Nada menghela napas panjang. "Bagaimana kita bisa keluar dari sini?"
Lin duduk bersandar di dinding. "Kita harus kabur. Jika kita tetap di sini, kita bisa mengubah sejarah."