Gerbang Masa Terlarang

Nura Ki
Chapter #11

Ini akan berakhir #11

BOOM! BOOM!


Suara ledakan menggema dari kejauhan, disusul gelombang dahsyat yang datang menerjang. Namun, ini bukan sekadar tsunami biasa. Air yang bergulung-gulung itu dipenuhi kilauan aneh, bercampur dengan zat yang berpendar seperti bioluminesensi. Tsunami DNA Monster... fenomena mengerikan yang bisa menginfeksi apa pun yang disentuhnya.


Saat tsunami itu menerjang Istana Laut, bangunan kokoh yang seharusnya tahan terhadap segala terpaan ombak raksasa justru mulai runtuh. Retakan besar muncul di dindingnya, dan dalam hitungan detik, istana itu roboh, tenggelam dalam lautan kehancuran.


Laboratorium Cahaya Laut yang menjadi pusat penelitian DNA Monster mengalami kebocoran besar. Cairan yang seharusnya tersimpan dalam wadah khusus kini menyatu dengan air laut, mempercepat mutasi di sekelilingnya. Monster-monster yang sebelumnya hanya berada dalam bentuk embrio kini bangkit, mengamuk, dan menyerang tanpa ampun.


Sementara itu…


TERDAMPAR DI PULAU ASING


Desiran ombak terdengar samar. Angin bertiup lembut, menggoyangkan dedaunan pohon-pohon tinggi yang menjulang di sepanjang garis pantai. Matahari bersinar terik di langit biru, seolah tidak peduli dengan kekacauan yang baru saja terjadi.


Zan membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, dan seluruh tubuhnya terasa pegal. Ia mencoba mengingat apa yang terjadi sebelum semuanya menjadi gelap.


"Kita… di mana?" gumamnya, mengangkat tubuhnya dengan susah payah.


Enzo yang tergeletak di dekatnya menggerutu, matanya masih terpejam. "Lu serius masih nanya? Kita sekarat begini, woy…"


Zan tersenyum tipis, meskipun kepalanya masih terasa berat. "Hehehe… Eh, tapi di mana Ana?"


Enzo membuka sebelah matanya dengan malas. "Demi apa lu masih mikirin pacar lu pas lagi begini?"


Tiba-tiba, suara napas berat terdengar. Zan menoleh dan matanya membelalak. Faulin.


Faulin terbaring di pasir dengan tubuh lemas. Namun, yang paling mengejutkan adalah tangan kirinya... atau lebih tepatnya, bagian yang seharusnya menjadi tangan kirinya... sudah tidak ada.


"Faulin!!" teriak Enzo yang langsung tersadar dari kantuknya.


Perlahan, Faulin membuka mata. "Ugh… kepala gw pusing…"


Dia mengangkat tubuhnya, dan baru menyadari sesuatu yang janggal. "Eh… tangan gw mana?!"


Zan menghela napas panjang. "Lu kena DNA Monster."


Faulin terdiam beberapa detik, lalu wajahnya mendadak pucat. "Hah?! Lu serius?!"


Zan mengangguk santai. "Yap. Tapi tenang, lu masih bisa hidup. Soalnya DNA yang kena lu itu termasuk kategori Z55, alias monster baik."


Faulin menatap Zan dengan tatapan tidak percaya. "Baik apaan?! Gw kehilangan tangan, woy!"


"Eh, bentar lagi juga hilang," sahut Zan ringan.


Faulin semakin panik. "Maksud lu sakitnya bakal hilang?"


Zan menatapnya dengan ekspresi datar. "Enggak. Maksud gw, nyawa lu."


Lihat selengkapnya